Mohon tunggu...
Dedy Amril Ismail
Dedy Amril Ismail Mohon Tunggu... pegawai negeri -

GURU, punya semboyan: JANGAN BIARKAN ORANG YANG TAKTAHU BACA-TULIS-HITUNG MASUK KE KOMPASIANA.....

Selanjutnya

Tutup

Humor

Mancingmania (versi Si Bungkuk dan Si Sumbing)

19 Desember 2010   08:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:36 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi sebagian orang, memancing (ikan, bukan cewek tentunya) adalah pekerjaan menjemukan. Bagaimana tidak, sekian lama kita duduk di depan joran pancing tanpa kepastian apakah umpan kita disambar oleh ikan atau tidak. Sebagian orang malah mengganggap bahwa memancing adalah pekerjaan orang malas yang suka menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak jelas. Memancing untuk sekedar refreshing, mendapatkan ikan banyak tentu bukan tujuan, terlebih dilakukan saat hari minggu seperti saat ini yang total aktifitas rutin kantoran menjadi nul. Yang menjadi tujuan adalah kepuasan dan hilangnya tekanan pikiran, pikiran menjadi segar dan fresh sehingga akan lebih semangat menjalani aktifitas hari-hari berikutnya. Memancing saat ini sudah diakui sebagai hobi, rekreasi dan olahraga yang sejajar dengan kegiatan lainnya. Bahkan penggemarnya tidak hanya masyarakat kebanyakan, hobby inipun mewabah di kalangan pejabat yang mencari alternatif lain untuk meluangkan waktu lepas dari kesibukan kerja sehari-hari. Orang seperti mantan Presiden Suharto (alm) pun terkenal sebagai penggemar berat hobby yang satu ini. Konon, setiap bulan beliau memancing di seputaran Pulau Seribu, yaitu area pemancingan di rumpon yang ‘dibentuk’ dari becak atau bemo hasil razia. Sebagian orang lain memilih memancing sebab untuk melakukan olahraga lain seperti badminton, tennis dan golf butuh tempat khusus yang belum banyak tersedia, murah meriah, praktis dan tidak sulit mencari tempat yang cocok. Selain itu manfaat yang diperoleh antara lain untuk refreshing, menghilangkan kejenuhan, plus melatih kita untuk sabar.

12927459351592141208
12927459351592141208
Seperti dua sahabat ini (Si Bungkuk dan Si Sumbing) yang sedang memancing di tepi Pelabuhan Kendari. Sambil mancing, mereka berdua bercerita ngalor-ngidul di dekat joran pancing masing-masing. Setelah sekitar sejam, karena kesal dengan hasil pancingannya yang sedikit dibanding si Bungkuk, si Sumbing nyeletuk: “Pantesan saja si Bungkuk dapet ikannya banyak, ini kan pekerjaan orang Bungkuk....!!” Mendengar itu, langsung saja Si Bungkuk balas: “Hey, Sumbing, PERBAIKI MULUTMU haaa....!!”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun