Ini yang kesekian kalinya kau mengajakku untuk pulang bersama. Dan alasan yang kau berikan macam-macamlah menurutku. Mulai dari searah perjalanan, ada keperluanlah sama tetanggaku, sampai ingin lebih dekat dengan keluargaku. Padahal kau sudah mengenal aku sejak lama. Dan dari matamu pun aku melihat cinta. Mungkin kau terkena sindrom ‘cinta lokasi’ atau hanya tertarik pada orang yang 'sudah punya pengalaman hidup'. Entahlah.
Pernah saat bersama teman-teman pulang bareng, kau mengajakku untuk pulang bersama. Kau berkata dengan senyum menggoda, “tidak apa-apa ji Pak...” Iya, bagimu tidak apa-apa, tapi bagi saya dan ‘orang rumah’ akan ada apa-apa....!
Aku tetap tidak goyah. Aku sudah sudah berjanji tidak akan berpaling ke lain hati. Aku sudah ada yang punya, sudah memiliki tiga jagoan. Aku tak akan luluh melihat berkali-kali kekecewaanmu saat kutolak. Walaupun saat aku berkendaraan kita berpapasan lagi dan engkau minta untuk berboncengan, aku tetap menolak dalam keadaan apapun, kecuali kau sedang menghadapi SAKARATUL MAUT..!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H