Mohon tunggu...
Dedy Rizaldi
Dedy Rizaldi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - ahlan para pecinta lembaran hikmah dan dakwah

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keturunan yang Didambakan

26 Juli 2021   10:03 Diperbarui: 21 Oktober 2022   17:16 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh:Dedy Rizaldi

Sulit memang, kalau banyaknya perlawanan dan bervariasinya ancaman, tapi semua itu tak membuat cucu Abdul Muthallib ini kehilangan semangat dan ia terus berdakwah pantang menyerah, cahaya kebenaran harus tetap dipertahankan, walaupun riuhnya hembusan angin disekelilingnya dan ditutupi oleh tembok tebal kejahiliyahan tak membuatnya berputus asa,  karena ia tahu, ajaran yang dibawanya ini adalah sebagai penyempurna, ia adalah cahaya yang dapat menerangi kembali gelapnya ruang-ruang kesesatan yang perlu penyinaran cahaya keislaman yang telah sirna.

Hiruk pikuk perjuangan ditambah pemahaman dan ajaran yang dibawa oleh cucu Abdul Muthallib ini bertolak belakang dengan keyakinan kaum kafir quraisy, yang mana bentuk keibadahan mereka itu menyembah ukiran-ukiran kayu dan batu, hewan maupun tumbuhan.

Hari demi hari telah dilewati, perlakuan tak senonoh kaum kafir Quraisy tak dapat diatasi, hingga terbersit sebuah keinginan hati dari sang nabi untuk berhijrah ke negeri lain, dengan harapan mereka akan menerima ajaran dan dakwah ini sehingga muncullah sebuah secercah kepercayaan diri dan sekeping keikhlasan hati yang semata-semata mengharap ridho ilahi.

Thaif, inilah tempat persinggahan berikutnya yang menjadi sasaran sang nabi.
Rasul berjalan kaki, berhijrah menuju kota Thaif. Di kota ini, Rasul tinggal bersama Zaid bin Harisah selama 10 hari. Di sanalah muncul sepotong  keoptimisan dan harapan agar masyarakat setempat menerima ajaran dan dakwah beliau yang merupakan pelita untuk mengarungi gelapnya malam gulita.

Tiba disana, nabi langsung bertatap muka dengan pembesar Bani Tsaqif yang merupakan tokoh didaerah tersebut: Abdi Talel, Khubaib dan Mas'ud. Apa yang nabi sampaikan dan paparkan? tak lain adalah membawa ajaran tauhid yang merupakan misi utama didalam ajaran islam ini. Tapi apa daya, harapan yang pernah muncul tiba-tiba pupus seketika dikala ajakan yang nabi sampaikan tersebut ditolak mentah-mentah oleh mereka.

Tak hanya itu, utusan Allah ini justru dilecehkan dengan kata-kata kotor, dipukul, dihina, bahkan sang nabi dilempari dengan batu hingga terluka. Dalam kondisi terserang dan terdesak, Zaid melindungi nabi hingga iapun mendapatkan luka kepalanya. 

Dengan kondisi yang sangat genting, keduanya langsung melarikan diri ke kebun milik `Utbah bin Ra bi'ah, kemudian beliau berpinta: "Ya Allah, aku mengadu kepada-Mu atas lemahnya kekuatanku dan sedikitnya usahaku serta kehinaan diriku di hadapan manusia. 

Engkaulah Tuhan semesta alam, Pelindung orang-orang yang lemah dan Engkaulah Pelindungku, kepada siapa hendak Engkau serahkan diriku. 

Kepada orang yang jauh yang menyerangku ataukah kepada Zat yang dekat yang mengatur urusanku. Asalkan Engkau tidak murka kepadaku, aku tidak peduli. Aku berlindung terhadap cahaya wajah-Mu Yang menerangi kegelapan dan karenanya membawakan kebaikan bagi dunia dan akhirat, dan kemurkaan-Mu yang akan Kautimpakan kepadaku. Engkaulah Yang berhak menegur hingga berkenan pada-Mu. Dan tiada daya dan upaya selain dan Engkau."

Lalu di Qarnul Manazil, beliau menengadah kedua tangannya keatas yang dinaungi oleh segumpal awan kebiru-biruan, tiba-tiba datanglah jibril dan ia memberitahukan bahwasanya "Allah telah melihat apa yang telah orang-orang Thaif itu perbuat atas dirimu, dan Allah telah mengutus dua malaikat yang menjaga gunung agar engkau memerintahkan apa saja kepadanya atas kaummu", kemudian Jibril menawarkan sesuatu dengan mengatakan "Wahai Muhammad, Allah telah mengizinkanmu untuk menimpakan dua gunung itu pada penduduk Tha'if."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun