Awalnya kaget dan terbangun. Namun setelah ditelusuri lebih dalam, timbul rasa jengkel. Aku terbangun bukan karena sudah waktunya. Aku terbangun karena suara bising yang datang dari tetangga kos ku.Â
Dia tetangga baruku. Berasal dari keluarga kaya. Namun sengaja dimasukkan ke kos untuk melatih kemandirian.Â
Namun pagi ini dia sedikit berbeda. Sebelum bunyi kokokan ayam muncul, dia memutar musik yang menggelegar. Anehnya, pemilik kos tidak terusik sedikitpun.Â
Apakah karena dia anak orang kaya sehingga diberi kebebasan berekspresi semaunya? Kalahkah sopan santun dan etika bertetangga dengan harta kekayaan?Â
Suara bising itu tidak boleh dibiarkan. Aku harus mengajukan protes. Aku pun punya hak untuk hidup tenang. Dan aku tidak egois dengan hak ku tersebut. Aku protes karena waktu di mana ia memutar musik dengan keras adalah waktu umum untuk istirahat. Lagi pula, tata krama dalam kos ialah bukan seenaknya, tapi saling menghargai satu sama lainnya.Â