Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pengampunan

22 Maret 2022   06:12 Diperbarui: 22 Maret 2022   06:15 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini tentang pengampunan. Dia lahir dari hati yang penuh belas kasih. Tidak ingin sesamanya menderita begitu hebat atau pun tidak ingin dirinya penuh dengan dendam. Karena ia sadar, sesama itu adalah saudara dan dendam itu adalah penyakit jahanam. 

Memang bukan perkara mudah. Seolah-olah kita berada di pihak yang lemah, yang hanya mampu mengalah dan membiarkan segala sesuatunya terjadi begitu saja tanpa terjadi apa-apa. Di tambah lagi, saat mereka yang kita ampuni tidak hanya sekali berbuat kesalahan. Akhirnya timbullah niat dalam hati, ini tidak boleh dibiarkan. Nanti akan semakin merajalela. 

Namun, saat niat itu ada, penyakit jahanam pun telah siap menyambut. Dia justru senang kita mewujudkan niat itu karena dia tidak peduli kalau kita hancur. 

Memang tidak mudah. Dan karena itu, dibutuhkan pengorbanan. Pengorbanan ini bukan berarti kita membiarkan diri menderita, namun mengambil usaha yang lebih untuk kebaikan diri sendiri. Ya, pengampunan itu bukan terutama tentang dia yang kita ampuni, tetapi tentang kita yang mengampuni. 

Akan berdampak positif lebih besar bagi kita yang mengampuni dari pada dia yang kita ampuni. Dan, karena lahir dari hati yang berbelas kasih, semoga pengampunan yang kita berikan membantu dia yang kita ampuni membangun hidup lebih baik lagi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun