Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Dua Botol Aqua Dingin untuk Ibu Tukang Sapu

16 November 2021   09:59 Diperbarui: 16 November 2021   10:03 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari hetanews.com

Tentunya botol aqua itu berisi air minum karena segelnya belum saya buka. Selama ini botol itu kami simpan di kulkas untuk persediaan minum kalau hendak bepergian. Namun sore itu semuanya kuberikan kepada seorang ibu yang setiap pagi dan sore bekerja menyapu pinggiran jalan, dan kebetulan sore itu beliau sedang menyapu di sekitaran kompleks kami. Didasari oleh rasa iba dan ucapan terima kasih atas kebaikannya saya pun memberinya dua botol aqua dingin itu kepadanya.

Ceritanya demikian.

Suatu sore saya sedang kembali dari kegiatan jogging. Ketika memasuki kompleks tempat saya tinggal, seorang ibu yang bertugas menyampu pinggir jalan sedang membereskan sampah-sampah yang berserakan di sekitarnya. Segera kami saling berpandangan dan itu membuat kami juga saling memberi sapa.

Sambil berlalu darinya, saya melihat kalau ibu itu pergi ke tempat cuci tangan yang berada di samping gerbang. Beliau mengusap wajahnya dengan air dan sambil sesekali menghembuskan nafas panjang. Tampak beliau sangat kelelahan.

Melihat itu tiba-tiba ada suara dari dalam diri yang meminta saya untuk memberi ibu itu minum. Awalnya saya hendak mengajaknya untuk minum ke rumah tetapi saya yakin kalau beliau tidak mau karena masih harus meneruskan pekerjaannya. Akhirnya saya pergi ke ruang makan dan mengambil dua botol aqua dari dalam kulkas. Saya juga mengambil satu kantongan plastik untuk membungkus aqua tersebut.

Saya segera berlari ke depan sambil berharap kalau ibu itu belum pergi. Dan memang benar, bahwa beliau masih berada di depan. Beliau sedang berteduh sambil mengipas-ngipaskan topinya ke arah wajahnya.

"Ibu, ini ada aqua untuk ibu", seruku kepadanya. Segera ibu itu bangkit berdiri dan mengambil plastik yang ada di tanganku. "Terima kasih ya om", jawab ibu itu sambil menundukkan kepala.

Setelah memberi aqua itu, saya segera kembali ke rumah. Dalam hati saya merasa sangat senang. Ada rasa senang yang besar yang kurasakan sesaat setelah memberikan dua botol aqua kepada ibu itu. Saya pun berharap kalau ibu itu senang menerimanya.

Dari pengalaman sore itu saya merasa bahwa hidup yang dijalani dengan sikap peduli terhadap sesama adalah hidup yang bermakna. Kepedulian itu dengan sendirinya melahirkan rasa bahagia di dalam diri.

Sore itu juga saya merasa lega telah berbuat baik karena awalnya saya ragu untuk memberi ibu itu aqua. Saya takut dicap sok baik oleh orang-orang sekitar yang kebetulan memang sedang ramai saat itu. Namun rasa ragu itu saya tepis karena melihat keadaan ibu itu yang tampak sedang kelelahan dan mungkin juga sedang haus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun