Tinggal di tengah-tengah masyarakat mayoritas Muslim membuat saya mengerti betapa indah dan agungnya Perayaan Idul Fitri tersebut. Lebaran menjadi hari kemenangan setelah selama satu bulan menahan diri dari segala godaan jahat. Karena merupakan hari kemenangan, mustahil ada ekspresi sedih.
Kumandang Takbir yang merdu dan agung, ekspresi wajah yang berseri, pakaian putih dan bersih serta perarakan bersama menuju Mesjid menjadi wahana suci di hari lebaran. Sungguh merupakan sesuatu yang patut disyukuri. Karena itu, saya ingin menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri buat saudara-saudariku Muslim, mohon maaf lahir dan bathin.
Kebetulan, lebaran tahun ini bersamaan dengan Hari Kenaikan Isa Almasih bagi kami yang beragama Kristen (13 Mei 2021). Moment bersama ini tentunya memberi kesan positif tersendiri bagi kita bersama bahwa ternyata kita sedang merayakan suatu hari yang penuh makna dan mulia sekalipun kita berada dalam agama yang berbeda.
Hari ini, dalam moment penuh syukur ini, kami yang Kristiani pergi ke Gereja. Di sana kami hendak merayakan hari kemuliaan sambil menantikan hari kedatangan Roh Kudus yang dijanjikan oleh Tuhan bagi kami.
Sementara bagi saudara-saudari yang Muslim, kalian pergi ke Mesjid. Di sana kalian menyerukan doa penuh syukur atas kemenangan yang Tuhan anugerahkan bagi kalian umat yang dicintai-Nya.
Karena itu, di hari yang sama ini, kita memiliki gerakan yang sama dan juga maksud yang sama. Hari ini gerakan kita ialah pergi ke rumah Tuhan, dan hari ini maksud kita ialah memuji dan memuliakan Tuhan.
Mungkin kita bisa menerka-nerka apa maksud dari suatu hari yang kita rayakan secara bersama-sama ini. Namun bagi saya sendiri, moment bersama ini menjadi tanda kalau ternyata toleransi beragama itu sangatlah mungkin. Jika tidak, bagaimana mungkin hari ini kita bisa menjalankan ibadat kita masing-masing secara bersama.
Sungguh indah kuasa Tuhan di hari kemenangan ini. Dua umat-Nya dengan kelompok berbeda-beda merayakan ibadat di hari yang bersamaan. Bukan sekadar ibadat, karena ini adalah perayaan kemenangan.
Memang masih banyak tanda lain yang bisa kita jadikan sebagai tanda toleransi. Namun hari ini menjadi tanda yang istimewa karena langsung menyangkut ibadatnya.
Selamat Idul Fitri bagi saudara-saudariku Muslim. Mohon Maaf lahir dan bathin. Selamat merayakan Kenaikan Tuhan bagi kami Kristiani. Mari melupakan kenangan pahit di masa lalu dengan membuka lembaran baru yang berlandaskan persaudaraan di masa yang akan datang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H