Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tiga Hal yang Kiranya Perlu Dilakukan agar Tidak Terjebak dalam Jaringan Lone Wolf

3 April 2021   15:10 Diperbarui: 3 April 2021   15:14 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang diberitakan di kompas.com (Rabu, 31 Maret 2021), telah terjadi penyerangan ke Mabes Polri pada Rabu, 31 Maret 2021, sekitar pukul 16.30 WIB, oleh seorang perempuan muda berusia 25 tahun. Nama perempuan itu ialah Zakiah Aini. Ia melakukan penyerangan itu seorang diri dengan menggunakan pistol.

Oleh Kapolri Jenderal (Pol), Listyo Sigit Prabowo, dikatakan bahwa aksi pelaku penyerangan tersebut dikenal dengan istilah lone wolf karena beraksi seorang diri.

Pengamat terorisme, Al Cahidar, seperti yang dimuat dalam Kompas.com (Jumat, 2 April 2021), mengatakan bahwa lone wolf itu direkrut melalui media sosial dan diarahkan untuk melakukan serangan dengan persenjataan seadanya.

Cara perekrutannya ialah dengan indoktrinasi dalam jaringan. Dalam jaringan itu akan dipaparkan tentang suatu ajaran agama secara gratis dan praktis dengan rujukan yang jelas dan tegas. Padahal sesungguhnya itu berasal dari penafsiran para kelompok keagamaan yang cenderung tekstual dan skripturalis.

Dalam penafsiran itu, orang-orang yang tergabung di dalamnya diarahkan untuk menaruh rasa benci kepada yang berbeda agama serta keberanian untuk melakukan penghancuran dan penyerangan. Jaminan atas perbuatan tersebut ialah pahala syahid untuk masuk surga.

Ini merupakan suatu kesesatan dalam hidup beragama dan sangat berbahaya karena mengancam kedamaian dalam hidup bersama di dunia ini.

Oleh sebab itu, ada tiga hal yang kiranya perlu kita lakukan agar tidak terjebak dalam jaringan lone wolf tersebut.

Pertama, mengkonsultasikan isi ajaran kepada guru jemaat. Setiap kali kita memperoleh suatu ajaran agama dari media massa, sekalipun itu dari orang yang kita kenal, kita harus mengkonsultasikannya terlebih dahulu kepada guru jemaat atau kepada orang yang kita kenal memiliki kecakapan dalam ilmu agama. Jangan mudah menyerapnya begitu saja. Dengan demikian kita pun terbantu untuk memahami apakah isi ajaran itu benar atau sesat.

Kedua, berpegang teguh pada prinsip agama yang utama. Prinsip agama yang utama ialah membawa orang kepada pengenalan akan Allah, bahwa Allah itu baik dan penuh cinta, bukan saja kepada orang tertentu melainkan kepada semua orang karena Ia adalah Allah yang Esa. Dan karena itu, setiap orang yang percaya kepada-Nya berkewajiban untuk mencintai semua orang tanpa kecuali. Dengan demikian, jika terdapat suatu ajaran yang bertentangan dengan sifat Allah tersebut, maka kita pun bisa memastikan bahwa ajaran itu merupakan ajaran sesat.

Ketiga, menghubungi pihak yang berwajib jika menemukan suatu ajaran yang berisi provokasi kepada penghancuran dan penyerangan. Hal ini menjadi perlu untuk menggagalkan pergerakan para teroris. Dengan demikian, bukan hanya diri kita yang selamat dari jaringan lone wolf tersebut, tetapi juga banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun