Hal ini berbeda dengan apa yang terjadi dalam peristiwa penyerangan sore ini. Pelaku menggunakan pistol. Sekalipun pelaku juga membawa sebuah tas, namun untuk saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian tentang isi dari tas tersebut. Dugaan penulis, tas tersebut tidak berisi bom, dan kalau pun berisi bom, barangkali bomnya masih belum dioperasikan.
Demikianlah beberapa hal yang mencengangkan penulis atas peristiwa penyerangan Mabes Polri sore tadi. Dari hal-hal yang mencengangkan tersebut, nampak bahwa bahwa doktrin pencucian otak bagi para teroris itu sungguh jitu dan luar biasa pengaruhnya.
Oleh karena itu, dari peristiwa ini kita bisa memahami bahwa terorisme itu bukanlah masalah sepele. Di sana ada kenekatan yang kita tidak tahu kapan itu akan terjadi. Karena itu perlu untuk selalu waspada.
Dari peristiwa ini juga kita bisa memahami bahwa teroris itu bukan saja musuh bagi agama tertentu, tetapi musuh kita bersama bangsa Indonesia. Oleh karena itu, mari membangun kerja sama untuk menuntaskannya.
Kesadaran bahwa terorisme adalah musuh bersama itu sangatlah penting untuk mencegah penyebarannya dan menghentikan pergerakannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H