Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengalaman Perdana Menjadi Supir

10 Januari 2021   00:15 Diperbarui: 10 Januari 2021   00:24 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supir. (kumparan.com) 

Suatu malam saya sedang menonton Televisi di ruang rekreasi komunitas. Tiba-tiba Pastor Paroki datang dan meminta saya untuk mengantarkan para pastor ke Pelabuhan Gunungsitoli karena mereka akan menyeberang ke Sibolga malam itu juga. Saat itu supir komunitas kami sedang berhalangan dan karenanya Pastor paroki meminta agar saya mengantarkan mereka menuju pelabuhan.

Permintaan itu segera saya kabulkan. Saya pergi ke kamar untuk mengambil SIM (Surat Izin Mengemudi) dan masker. Lalu saya pergi ke garasi untuk mengeluarkan mobil dari sana. Setelah itu semua barang-barang yang dibawa oleh para pastor yang akan berangkat itu saya masukkan ke dalam bagasi mobil. Dan ketika sudah dipastikan bahwa tidak ada lagi barang yang tertinggal, maka kami pun segera berangkat menuju pelabuhan.

Dari komunitas menuju Pelabuhan memakan waktu sekitar 20 menit. Tetapi malam itu kami tiba di Pelabuhan sekitar 10 menit melebihi waktu normal. Itu terjadi karena saya mengendarai mobil dengan sedikit lambat mengingat saya masih dalam proses belajar mengemudi.

Ketika tiba di Pelabuhan, saya segera mengeluarkan semua perlengkapan yang dibawa oleh para pastor tersebut dari bagasi mobil. Lalu saya pun membantu mereka untuk memastikan bahwa tidak ada lagi barang-barang yang tertinggal, terlebih tiket dan berkas kesehatan. Setelah itu mereka segera berjalan menuju kapal sementara saya pamit dan kembali ke komunitas.

Sungguh merupakan suatu pengalaman yang sangat membahagiakan pada malam itu karena untuk pertama kalinya saya diberi kepercayaan mengantarkan para pastor ke Pelabuhan Gunungsitoli. Biasanya setiap orang yang hendak ke Pelabuhan selalu diantar oleh supir Komunitas kami. Namun pada malam itu, sayalah yang diminta untuk menjadi supir bagi mereka.

Berkat kepercayaan yang kuterima di malam itu, semangatku untuk latihan pun semakin tinggi. Ternyata benar apa kata kebanyakan orang bahwa perjuangan itu tidak mengkhianati hasil. Selama ini saya selalu mencoba untuk tekun dan sabar dalam latihan. Meskipun sering dimarahi saat melakukan kesalahan, namun pada malam itu saya mengerti kalau itu semua demi kebaikan ku dalam mengemudi. Dan alhasil, saya diberi kepercayaan untuk menjadi supir bagi para pastor menuju Pelabuhan.

Untuk kedepannya saya sedang bersiap diri siapa tahu saya dipercayai lagi untuk mengantarkan siapa saja menuju pelabuhan atau bahkan ke mana saja mereka mau saat supir komunitas kami sedang berhalangan. Dengan demikian, belajar mengemudi adalah cara saya untuk mempersiapkan diri dalam membantu orang-orang yang ada di sekitarku.

Malam itu, meskipun dengan kemampuan mengemudi yang masih amatir, namun saya bisa membantu para Pastor untuk tiba di pelabuhan. Saya berharap, semoga seiring berkembangnya kemampuanku dalam mengemudi maka akan semakin banyak pula orang lain yang bisa saya bantu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun