Ini tentang Ibu Risma, Menteri Sosial yang baru setelah Bapak Jokowi meng-reshuffle kabinetnya. Â Ia mengantikan Bapak Juliari Batubara yang kini terjerat kasus korupsi Bantuan Sosial Covid-19.
Sejak dilantik menjadi Menteri Sosial, beliau langsung mendapat banyak sorotan karena kegiatan blusukannya kepada para tunawisma dan pemulung di sekitaran DKI Jakarta. Bagi saya sendiri, apa yang dilakukan oleh Ibu Risma adalah sesuatu yang sangat baik karena langsung menemui sasaran dari bantuan sosial yang dananya cukup banyak itu.
Namun, penilaian saya terhadap Bu Risma itu berbeda dengan pandangan orang lainnya, terlebih mereka yang menuding kalau apa yang dilakukan oleh Bu Risma ialah sebuat kegiatan pencitraan atau hanyalah setingan belaka. Melihat situasi ini saya hanya bisa bertanya dalam hati, seberapa parahkah dunia politik kita saat ini sehingga apa yang saya lihat baik dari perbuatan Bu Risma dituding sebagai pencitraan.
Jika seandainya benar bahwa Bu Risma sedang melakukan pecitraan maka betapa munafiknya hati ibu itu dan betapa kasihannya para tunawisma yang telah dijadikan sebagai alatnya. Namun jika sebaliknya, bahwa ternyata Bu Risma melakukannya dengan hati tulus, maka betapa piciknya hati dan pikiran dari mereka yang menuding Bu Risma sedang melakukan pencitraan.
Saya memang sangat awam dalam dunia politik. Mungkin itulah yang membuat saya tidak bisa mencurigai apa yang dilakukan oleh Bu Risma. Namun bagi saya sendiri, saat beliau melakukan blusukan kepada para tunawisma dan memberikan tempat yang layak bagi mereka, hatiku langsung jatuh cinta kepadanya, terlepas apakah itu sebuah pencitraan atau tidak dari Bu Risma.
Namun meskipun demikian, saya sendiri menilai bahwa hendaknya kita tidak terburu-buru menuding kalau apa yang dilakukan oleh Bu Risma itu adalah sebuah tindakan pecitraan atau setingan belaka. Barangkali Bu Risma hanya sedang memperlihatkan kepada kita bahwa ternyata di sekitar kita masih banyak orang yang sangat membutuhkan uluran tangan kasih kita. Oleh karena itu mari bergegas mengulurkan tangan kepada mereka.
Lagi pula, kita tidak bisa dengan mudahnya menuduh kalau Ibu Risma sedang melakukan setingan atau pencitraan lewat tindakan blusukannya, karena sesungguhnya ada banyak tuna wisma di sekitar kita. Dan pertanyaannya, apa yang sudah kita lakukan untuk mereka? Apakah tudingan kita kepada Bu Risma akan menyelamatkan mereka dari penderitaan akibat kemiskinan?
Oleh karena itu, dari pada melakukan penudingan, adalah lebih baik membantu Bu Risma dalam blusukannya kepada para tunawisama dan pemulung. Dengan demikian kita bisa menjamin penyaluran dana bantuan sosial yang jumlahnya sangat banyak itu bisa tepat sasaran.
Mungkin saat ini Bu Risma sedang blusukan kepada para tunawisma dan pemulung yang berada di sekitaran DKI Jakarta. Kita berharap agar beliau juga melakukannya di seluruh daerah di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H