Malam hari setelah menerima tahbisan diakon, saya langsung membuka handphone. Segera kutemukan banyak pesan yang masuk baik dari aplikasi whatsApp, Facebook, dan Instagram.Â
Seperti biasa, saya lebih dahulu membalas pesan WA karena di sana terdapat orang-orang terdekat yang sering berkomunikasi dengan saya, seperti keluarga, teman-teman kuliah, kenalan dan teman sekomunitas.Â
Harus saya akui bahwa membalas semua pesan dari mereka itu cukup membuat saya lelah namun rasa bahagia di hati membuat aku tidak peduli dengan lelah itu.
Setelah dari WA saya menuju ke Instagram. Sesungguhnya followers saya tidak banyak. Namun ketika sejumlah mereka memberikan ucapan selamat, saya menjadi merasa seperti memiliki banyak followers.Â
Selain dari para followers lama, saya juga mendapati banyak pesan dari followers baru. Hari itu juga, followers instagram ku menjadi bertambah.Â
Setelah dari Instagram, saya menuju ke Facebook. Firasat ku mengatakan bahwa saya akan mendapati banyak pesan dan juga komentar mengingat pengalaman yang terjadi di WA dan Instagram.Â
Segera setelah FB terbuka, ternyata firasatku benar. Mataku langsung tertuju kepada warna merah dengan angka besar yang tertera pada kolom pertemanan, pesan masuk dan juga pemberitahuan.Â
Satu persatu semuanya itu saya tanggapi. Saya mulai dari pesan masuk dan setelah itu ke pemberitahuan. Ternyata ada banyak orang yang memposting perayaan Tahbisan kami dan nama saya tertera juga di sana.Â
Saya kira itulah yang membuat saya mendapat ucapan selamat dan juga teman baru. Ada banyak orang-orang yang tidak saya kenal yang meminta pertemanan dengan ku dan dengan senang hati saya pun menerima mereka. Selain itu, mereka juga memberikan komentar berupa ucapan selamat dan dukungan atas tahbisan Diakonat yang baru saya terima.
Sungguh merupakan suatu pengalaman yang menakjubkan bagiku. Hari itu juga, saya merasa menjadi seperti orang yang sangat terkenal.Â