Dari situs resmi gugus tugas penanganan Covid-19 kota gunungsitoli diketahui bahwa kondisi gunungsitoli menjadi zona merah. Pertanggal 26 Agustus 2020, orang yang terkena covid-19 berjumlah 21 orang (covid19.gunungsitolikota.go.id). Dan hari ini (27/08), seperti yang diinformasikan dalam group WA Gema Gunungsitoli, pasien covid-19 bertambah 13 orang sehingga jumlah keseluruhannya ialah 33 orang.
Melihat situasi yang semakin parah, meskipun belum diaturkan oleh pemerintah setempat, Gereja BNKP Gunungsitoli memutuskan untuk tidak membuka ibadat bersama di gereja. Seluruh jemaat beribadat di rumah masing-masing. Selain ibadat pada hari Minggu, pelayanan sakramen baptis dan kunjungan orang sakit juga ditunda. Untuk pemberkatan perkawinan masih dilayani dengan mengikuti protokol kesehatan.
Sebelumnya diinformasikan bahwa pemerintah kota telah memberitahukan bahwa setiap peribadatan masih diperkenankan dilaksanakan secara bersama-sama dengan mentaati protokol kesehatan (22/08).
Dari kadaan yang semakin parah ini bisa dilihat kegagalan warga kota gunungsitoli untuk mewaspadai pandemi covid-19. Sebelumnya kota ini masih zona hijau namun ternyata keadaan itu tidak bisa dipertahankan. Covid-19 telah menyerang banyak orang dan jumlah yang terserang boleh jadi akan terus bertambah mengingat transmisi lokal yang terjadi di antara pasien dan orang-orang yang berada di sekitarnya.
Sudah saatnya warga kota gunungsitoli bergandengan tangan dalam menangani covid-19 ini. Keadaan saat ini telah membuktikan bahwa covid-19 bukanlah berita bohong atau semacam konspirasi belaka. Jika tidak segera ditangani dengan baik besar kemungkinan pasien akan bertambah terus menerus dari hari ke hari.
Mari kita dukung protokoler kesehatan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. Kita tidak tahu kapan covid-19 akan menyerang kita. Namun jika kita terus waspada maka kita pun akan terbebas darinya dan rantai penyebarannya pun akan segera berakhir.
