Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

KAMI, KITA, KALIAN, dan MEREKA Efek Demokrasi atau Kekurangtegasan Pemerintah?

24 Agustus 2020   10:10 Diperbarui: 24 Agustus 2020   10:11 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar diambil dari: suaraislam.id

Akhir-akhir ini saya melihat ada beberapa kelompok yang cukup menarik perhatian saya. Pertama, kelompok yang menamakan diri dengan KAMI atau Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia. Kelompok ini dimotori oleh Ahmad Yani, mantan anggota DPR-RI dari partai PPP dan mendeklarasikan diri sehari setelah HUT RI ke-75 di Patung Proklamasi Jakarta Pusat. Kelompok ini memberi delapan poin tentang pemerintah atau penyelenggara Negara, termasuk presiden.

Kelompok yang kedua ialah KITA atau Kerapatan Tanah Air. Kelompok ini muncul sebagai tanggapan atas KAMI dan diusung oleh para pendukung Jokowi yang dimotori oleh Maman Imanulhaq. Kelompok ini mendeklarasikan diri sehari setelah deklrasi KAMI (19/08) di Gedung Joang Menteng, Jakarta Pusat. Kelompok ini mengajak masyarakat Indonesia untuk bekerja sama dalam membangun Indonesia.

Kelompok ketiga ialah KALIAN atau Kawanan Alternatif Lain Indonesia Antar Netizen. Kelompok yang dimotori oleh Adamsyah Wahab alias Don Adam ini memiliki satu gagasan yaitu Indonesia akan lebih baik tanpa Jokowi. Kelompok ini mendeklarasikan dirinya lewat akun Twitter pada 21 Agustus 2020.

Kelompok yang terakhir ialah Mereka atau Menyelamatkan Emansipasi Rakyat Edukasi Kreatifitas Alternatif, yang dimotori oleh Azma Nazria dari aktivis SosMed emak-emak yang belum pernah menjadi kader partai manapun. Kelompok ini mendeklarasikan dirinya pada 22 Agustus 2020 dengan gagasan memberikan edukasi kepada masyarakat sebagai langkah alternatif dari keterbatasan dan pembatasan emansipasi rakyat yang semakin terasa belakangan ini, baik dalam hal mengungkapkan pendapat, kebingungan arah politik, penurunan ekonomi maupun kesehatan.

Jadi seluruhnya ada empat kelompok, yaitu KAMI, KITA, KALIAN dan MEREKA. Keempat kelompok ini sama-sama mengambil akronimnya dari kata ganti orang jamak. Apakah ada maksud tertentu dengan penggunaan akronim yang demikian?

Dalam kesempatan ini saya tidak tertarik untuk membahas akronimitas yang mereka gunakan. Yang mengusik hati saya ialah mengapa mereka begitu mudahnya untuk  mendeklarasikan diri sebagai sebuah kelompok dan mencoba mengambil bagian atau setidaknya memberikan gagasan dan pendapat dalam proses pemerintahan saat ini. Mungkinkah itu efek demokrasi yang kita miliki? Atau itu menjadi tanda kekurang-tegasan pemerintah terhadap kelompok-kelompok yang kemunculannya bisa saja bersifat provokatif dan meresahkan masyarakat kita?

Kemunculan kelompok-kelompok tersebut di atas boleh jadi memang efek dari demokrasi yang kita anut saat ini. Dalam demokrasi, setiap orang bebas mengutarakan pendapatnya. Namun menurut hemat saya adalah lebih baik jika pemerintah juga turut campur tangan dalam setiap kemunculan kelompok-kelompok aspiratif, atau boleh jadi provokatif, demi menjaga kedamaian bangsa ini. 

Dan saya kira itu tidak menyalahi sistem demokrasi yang kita miliki atau bahkan boleh jadi merupakan salah satu bentuk demokrasi yang baik dan benar karena titik fokusnya demi menjaga kebaikan bersama seluruh rakyat Indonesia. Besar harapan saya kiranya pemerintah segera menindaklanjuti kemunculan kelompok-kelompok tersebut sebelum menimbulkan kegaduhan dalam bangsa kita.

Tentang KAMI, KITA, KALIAN dan MEREKA diambil dari parahyanganpost.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun