Salah satu faktor penentu keberhasilan ialah situasi atau keadaan di sekitar kita. Itu benar. Namun kita bisa membuat setiap situasi yang kita alami merupakan situasi yang kita butuhkan untuk berkembang, untuk berhasil dalam mencapai apa yang kita cita-citakan. Itulah yang disebut dengan menciptakan peluang.
Banyak dari kita, yang lalai untuk itu. Peluang ada karena situasi memang mendukung, namun kita masih enggan untuk berpaling dari kegiatan-kegiatan pribadi yang sama sekali tidak berhubungan dengan tujuan kita sebenarnya. Tanpa kita sadari, kita telah menciptakan sebuah situasi yang memberatkan langkah kita untuk mencapai apa yang menjadi tujuan kita. Boleh disebut bahwa kita salah prioritas.
Misalnya kita telah berencana untuk menyelesaikan tugas sekolah. Tugas dan bahan-bahannya telah ada di atas meja belajar, namun kita masih asyik bermain gadget atau mengerjakan tugas sambil bermain gadget. Akibatnya, karena merasa kurang fokus atau fokus kita sedang terbagi antara bermain gadget dengan mengerjakan tugas maka dengan segera kita menilai bahwa situasi kita saat itu tidak mendukung untuk mengerjakan tugas, padahal kitalah yang sedang menciptakan situasi yang tidak mendukung tersebut.
Kitalah yang tahu situasi apa yang kita butuhkan untuk mencapai tujuan kita. Lalu mengapa kita tidak memenuhinya? Kita tahu bahwa untuk menyelesaikan tugas sekolah kita butuh situasi yang penuh konsentrasi agar tugas bisa selesai dan hasilnya pun maksimal dan situasi itu adalah tidak memegang gadget.Â
Karena kita tahu kalau kita sudah memegang gadget maka konsentrasi kita akan tertuju sepenuhnya pada gadget dan bahkan bisa jadi lupa waktu. Kalau begitu mengapa kita tidak mewujudkannya, mewujudkan situasi yang cocok untuk mengerjakan tugas yaitu dengan menyingkirkan gadget atau tidak memegang gadget sama sekali.
Kita bisa menciptakan banyak situasi dalam satu hari, namun kita mesti memilih situasi mana yang paling mendukung kita dalam mencapai apa yang menjadi target kita dalam satu hari itu.Â
Karena itu kita perlu membuat skala prioritas: mana yang lebih penting untuk kita lakukan, mana yang lebih mendesak untuk kita lakukan, dan mana yang benar-benar kita butuhkan untuk kita lakukan selama satu hari itu. Jika kita sudah tahu apa yang menjadi skala prioritas kita maka dengan sendirinya kita pun akan menciptakan situasi untuk mewujudkannya.
Teman-teman, refleksi ini terlepas dari faktor luar diri kita yang tidak bisa kita kontrol, karena kita tahu bahwa ada juga situasi yang memang di luar kendali kita.Â
Refleksi ini hanya berlaku pada keadaan yang dengannya kitalah yang menjadi pemegang kendalinya. Oleh karena itu, refleksi ini hendak mengatakan bahwa hidup itu sederhana, yaitu tentang bagaimana kita mengisinya dengan kegiatan-kegiatan yang kita butuhkan untuk mencapai apa yang kita cita-citakan. Selamat berpeluang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H