Mohon tunggu...
Dedy
Dedy Mohon Tunggu... Administrasi - Always Hungry

Selalu Berusaha Menjadi berguna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Punya Ikatan Emosional, Menteri Agama Resmikan STAIN di Majene

13 November 2016   08:22 Diperbarui: 15 November 2016   11:16 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 12 kemarin  menjadi salah satu hari bersejarah di Sulawesi Barat, khususnya Majene. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meresmikan STAIN Majene. Hal tersebut merupakan angin segar bagi rakyat Sulbar, khususnya Majene yang merupakan pusat kota pendidikan yang berada di Sulbar. Peresmian STAIN Majene diharapkan dapat menelurkan sarjana-sarjana unggul yang tentunya berlandaskan agama.

Dalam sambutannya, Menteri Agama berharap STAIN dapat berperan dalam memajukan pendidikan yang ada di Majene Karena Sulbar sendiri sudah memilki sejarah intelektual. "Tanah Mandar mempunyai sejarah panjang terkait pengembangan sejarah pendidikan, baik umum maupun khusus. Situs Kalumpang di Mamuju, diyakini sebagai situs tertua dengan artefak paling lengkap di Nusantara, bahkan Asia Tenggara. Jadi, di tanah Mandar ini memang penuh pesona, bahkan Jaksa Agung Baharuddin Lopa yang legendaris juga lahir di Tanah ini," terangnya.

Selain itu dalam sambutannya Menteri Agama mengatakan bahwa punya ikatan emosional dengan Majene. Hal tersebut dia sampaikan saat menyampaiakan dalam sambutanya. Ia bercerita bahwa tahun 1991 saat itu ia bertugas sebagai petugas jemaah haji non-kloter. Saat menjelang ashar saya melihat seorang ibu tersesat yang berada di sekitar Masjidil Haram.

“Saya lihat gelangnya dan maktabnya. Akhirnya saya tahu bahwa ibu ini berasal dari Majene. Saya melihat ibu ini sudah dehidrasi kemudian saya antar ibu tersebut kepemondokan. Sesampainya di pemondokan, ibu tersebut langsung ditangani dokter sedangkan saya kembali menuju Masjidil Haram untuk bersiap sholat magrib. Saya sangat heran karena saya melihat ibu tersebut berdiri di depan sekitar 20 meter dan kemudian tersenyum kepada saya namun saya tidak sempat berbicara dengan ibu tersebut,” terangnya dalam sambutan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Keeseokan harinya saya menuju pondok jemaah haji tersbut untuk menemui ketua kloter dan melaporkan hal tersebut (yang merupakan kegiatan rutin beliau). Kemudian Menteri Agama tersebut kaget mendengar bahwa ibu tersebut sudah meninggal ba’da ashar.

“Saya sangat kaget, teryata ibu yang tersenyum kepada saya tersebut sudah wafat saat saya merasa melihat dia di masjid saat magrib tersebut. Kejadian ini selalu saya kenang sampai sekarang,” terangnya.

Selain meresmikan pendirian STAIN, Menag juga melantik HM Napis Djuwaeni sebagai Ketua STAIN Majene yang pertama. Peresmian pendirian STAIN itu sendiri ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan Pendirian STAIN Majene dari Menag kepada Ketua.

Semoga STAIN dapat memajukan dan menelurkan sarjana unggul serta memajukan pendidikan di Sulbar. Aamin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun