Kondisi terkini Tokyo
Kemarin (4 April), Tokyo mencatat pertambahan pasien baru positif covid-19Â tertinggi dan pertama kalinya menembus angka 100, tepatnya 118 orang. 70% diantaranya belum diketahui rute transmisinya. Total pasien positif di Tokyo menjadi 891 orang.
Menanggapi hal diatas, gubernur Tokyo menyatakan bahwa sistem kesehatan di Tokyo masih terjaga akhir pekan ini. Sesuai dengan rekomendasi Kementerian Tenaga Kerja Jepang, pasien dengan gejala ringan mulai diisolasi di hotel/tempat penginapan.
Pemerintah Tokyo sebelumnya berencana menyewa 1 gedung hotel untuk isolasi pasien gejala ringan. Akan disiagakan juga dokter dan perawat di hotel tersebut untuk melihat perkembangan kondisi pasien.
Di lain pihak, Japan Foundation berinisiatif untuk menyiapkan 1,200 hospital bed di Odaiba dan 9,000 hospital bed di tsukuba, sehingga total 10,000 hospital bed untuk pasien gejala ringan. Untuk odaiba, diperkirakan akan selesai akhir april.
Seandainya pemerintah pusat mengumumkan kondisi darurat untuk kota Tokyo, gubernur Tokyo juga menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil.
Dalam kondisi darurat, pemerintah daerah bisa meminta/memerintahkan untuk menutup tempat hiburan, restoran/izakaya (tempat minum-minum) dan bidang usaha lainnya. Sedangkan yang menyangkut kebutuhan dasar warga seperti transportasi umum, supermarket/convenience store, bank, toko obat tidak termasuk dalam pembatasan ini.
Warga dihimbau secara tegas untuk tidak keluar rumah, kecuali untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti berobat atau belanja kebutuhan sehari-hari. Namun, seandainya ada yang melanggar baik individu atau perusahaan, pemerintah tidak bisa menghukumnya.
Bantuan tunai dari pemerintah
Pemerintah dan partai berkuasa, jimintou, sepakat untuk memberikan bantuan tunai langsung 300 ribu yen (45 juta rupiah) per keluarga kepada keluarga yang mengalami penurunan pendapat pada tingkat tertentu akibat dampak covid-19.
Angka 300 ribu yen ini lebih besar daripada rencana pemerintah sebelumnya yaitu maksimal 200 ribu yen/keluarga.