Mohon tunggu...
Dedy Eka Priyanto Ph.D
Dedy Eka Priyanto Ph.D Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Bekerja sebagai konsultan di salah satu big 4 accounting firm dan saat ini tinggal di Tokyo. Senang berbagi pengalaman lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Berharganya Satu Suara

18 April 2019   10:48 Diperbarui: 18 April 2019   11:42 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam, namun proses perhitungan surat suara di TPS Tokyo untuk Pilpres, khususnya yang melalui pos, sebagian masih belum selesai. Perhitungan surat suara Pileg dari yang mencoblos langsung di TPS juga masih berlangsung, sedangkan yang melalui pos masih belum sama sekali. Tanda-tanda perhitungan tidak akan selesai hari ini.

Perhitungan surat suara melalui pos ternyata cukup panjang prosesnya. Setelah mengambil semua surat yang masuk terakhir tanggal 17, panitia mengecek terlebih dahulu barcode pada surat untuk memastikan data pemilih yang masuk kemudian dihitung jumlah surat yang terkirim.

Setelah itu, surat lalu dibuka kemudian dipilah dan dihitung jumlah surat suara untuk Pilpres dan Pileg. Tidak sedikit surat pos yang dikirim pemilih terdapat surat untuk pilpres namun tidak ada untuk Pileg. Setelah memastikan jumlah surat suara untuk masing-masing KSK/drop box, surat suara tersebut siap dihitung. Sebagai gambaran, 1 drop box biasanya terdiri atas kira-kira 1000 surat.

Meskipun sudah mulai larut malam, penonton masih ramai, penasaran dengan hasil perhitungan suara terkini.

dokpri
dokpri
Panitia di Tokyo sendiri membagi menjadi 4-5 area untuk perhitungan suara. Setelah area perhitungan suara untuk pilpres sudah mulai sedikit, perhitungan surat suara pileg melalui pos mulai dihitung.

Karena banyaknya area perhitungan suara, membuat saksi dari partai mengalami kekurangan. Sehingga penonton/relawan yang hadir di situ, diminta kesediannya menjadi saksi partai tertentu, termasuk saya yang baru datang dari bisnis trip dan bermaksud hanya lihat-lihat saja.

Hanya dua partai yang konsisten mengirimkan saksinya untuk proses perhitungan suara pileg, yaitu PKS dan PSI. PKS memang dikenal memiliki basis massa cukup kuat di Jepang, dan sebelumnya menjadi runner up Pileg tahun lalu di Jepang. Sedangkan, PSI termasuk baru namun memiliki relawan yang lumayan banyak di Jepang. Sedangkan partai lainnya, tidak mengirimkan saksinya sama sekali, termasuk PDIP dan Gerindra.

Perhitungan surat Pileg yang masuk melalui pos akhirnya dimulai pukul 10 malam, dan saya menjadi saksi untuk drop box pertama. Berbeda dengan surat suara Pilpres, surat suara Pileg lebih panjang dan banyak lipatannya.

Panitia pun berhati-hati membuka surat tersebut agar tidak robek. Yang cukup memakan waktu adalah mencari lubang tusuk yang kadang-kadang sangat kecil. Melihat dari bagian belakang surat suara lebih efektif mencari lubang tanda pilihan peserta pemilu.

Karena yang dihitung bukan hanya suara partai, namun juga suara caleg, perlu kehati-hatian dan konsentrasi dalam melihat dan menulis hasil perhitungan. Total ada 930 surat suara di drop box kami. Awalnya, kami (saksi) menaruh kepercayaan penuh kepada panitia pada proses penulisan perhitungan suara. Dan surat suara hasil perhitungan ditaruh pada kardus yang sama.

Namun karena ada kasus di mana jumlah surat suara secara fisik dan hasil perhitungan suara tidak sama, akhirnya di tengah proses perhitungan suara kami putuskan untuk mengecek surat suara fisik dan hasil perhitungannya. Ternyata ada beda 1 suara, sedangkan jumlah surat yang sudah dihitung mencapai 600 lebih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun