Setelah berunding dengan Panwaslu, akhirnya kami putuskan untuk memisahkan surat suara yang sudah dihitung dengan yang belum dan melanjutkan perhitungan suara yang belum. Atas usulan ketua saksi PKS, akhirnya pihak saksi juga ikut menulis juga hasil suara setiap partai dan caleg agar bisa dikroscek ulang. Panitia juga memisahkan surat suara menjadi 4 bagian berdasarkan urutan suara agar memudahkan proses pengecekan.
Cara ini cukup efektif untuk menekan kesalahan perhitungan suara Pileg. Sebenarnya lebih baik menyediakan kotak untuk tiap-tiap partai dari awal, sehingga mudah mengecek surat suara berdasarkan partai.
Di area lain, karena selisih suara antara fisik dan hasil perhitungan cukup banyak, ada yang hitung ulang kembali. Perhitungan hasil Pemilu, khususnya Pileg kali ini cukup memakan waktu dan tenaga.
Akhirnya hampir pukul 5 pagi perhitungan Pileg di drop box 1 sudah selesai, butuh 5 jam lebih menghitung 900 lebih surat suara.
Namun masih menyisakan 7 drop box lagi. Baik saksi maupun panitia juga terlihat sangat lelah, khusus panitia yang sudah bekerja sejak 17 April pagi. Tidak sedikit dari mereka adalah mahasiswa, yang keesokan harinya harus presentasi hasil riset atau melakukan eksperimen.
Dengan tenaga yang tersisa, panitia dan saksi terus menyelesaikan proses perhitungan suara Pileg hingga siang hari (18 April). Baik panitia dan saksi berupaya agar suara khususnya Pileg ini bisa terhitung dengan baik.
Terima kasih perwakilan dari pihak PKS dan PSI yang sudah berkomitmen menjaga perhitungan surat suara dengan jujur khususnya di Jepang.
Setelah istirahat 1-2 jam dan sarapan lontong yang disediakan panitia, harus kembali bekerja. Hari yang melelahkan namun menjadi pengalaman berharga.
Hingga artikel ini ditulis, proses perhitungan masih berlangsung. PKS, PDIP, dan PSI bersaing kuat untuk mendapatkan suara terbanyak di PPLN Tokyo.