Mohon tunggu...
Dedi Wiyanto
Dedi Wiyanto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya adalah orang yang terus ingin mencoba berbagai hal yang baru, dan selalu ingin menciptakan inovasi dalam berbagai hal. Sebab kreativitas adalah buah pemikiran yang manis apalagi jika bisa dimanfaatkan oleh banyak orang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kalau Bisa Disusahkan, Kenapa Harus Dimudahkan

29 Maret 2010   08:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:07 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pernyataan yang aneh bukan? tapi itulah yang terjadi jika anda pernah berurusan dengan instansi pemerintahan. Sebab itu baru saja terjadi  dengan saya siang hari. Sebagai pemuda, saya ikut mengikuti organisasi kepemudaan pemerintah yang notabenenya segala perurusan keorganisasian tersebut harus berhubungan langsung dibawah dinas organisasi kepemudaan tersebut.

Kebetulan saya adalah ketua panitia dari sebuah acara yang cukup penting, sehingga beberapa hari ini mau tak mau harus mondar-mandir ke dinas pemuda yang bersangkutan. Mulai dari surat-surat perizinan sampai surat-surat undangan. Kebetulan siang hari ini saya berkepentingan untuk mengurusi surat-surat undangan ke beberapa sekolah SMA negeri dan swasta di wilayah kota. Sebetulnya saya membutuhkan data-data nama beserta alamatnya. Dan kebetulan yang aneh si empunya dinas yang mengurus kepemudaan tersebut justru tidak punya datanya. Oleh karena itulah saya langsung saja meluncur ke instansi yang mengurusi data-data SMA yang hendak saya cari. Sesampainya di dinas pendidikan yang mengurusi hal tersebut, langsung saja saya menanyakan pada bagian pelayanan (tulisannya sih begitu) tersebut dan kebetulan seorang ibu-ibu, tapi yang saya dapat bukanlah pelayanan. Melainkan dia hanya diam saja, sampai saya yang memulai pembicaraan dan memulai memperkenalkan diri ( katanya sih bagian pelayanan, mungkin maksudnya kita melayanai diri sendiri). Setelah saya menjelaskan maksud kedatangan saya, tak perlu lama-lama berpikir dia langsung mengalihkan saya pada Bapak fulan ( yang berada di arah yang dia tunjukkan) yang ternyata bapak fulan sedang asyik makan di mejanya (sepertinya sih sudah selesai jam istirahat). Langsung saja mengulang penjelasan seperti pada ibu-ibu yang tadi. Tidak lama juga dia menjawab bahwa itu minta saja ke bagian TU (sambil dia menunjukkan tempat pertama kali saya datang dan bertanya perihal data-data SMA yang saya butuhkan).

Langsung saya kembali, ke ibu-ibu yang mengurusi bagian pelayanan (kata bapak yang tadi sih itu bagian TU, sampai saya sekarang saya masih bingung) dan tak disangka si ibu langsung pergi dan menghadirkan seorang ibu baru lagi dan mulailah repetisi yang ketiga saya mulai. Yang intinya saya tidak bisa langsung meminta data-data tersebut (padahal apa susahnya tinggal memberi tahu teknisnya), dan keluarlah saya dari ruangan dinas pendidikan tersebut dengan tangan hampa.

Itulah yang terjadi dan telah membudaya dalam sistem pemerintahan kita. Disaat rakyat yang notabenenya dilayani justru sebaliknya yang terjadi.

Katanya sih, menuju good governance. Tapi kurangnya ketegasan akan disiplin inilah yang membuat para petugas pelayanan tersebut justru saenak udele wae melayani masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun