Mohon tunggu...
Dedipr
Dedipr Mohon Tunggu... -

Penulis, mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mereka Mengotori Bahasa

21 Maret 2019   11:09 Diperbarui: 21 Maret 2019   11:13 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar, Rumahkitab

Selembar kertas menjadi berbahayaKetika kata-kata mulai duduk memenuhinya.Mereka disini atas dasar interuksi gelisah hati, mimpi-mimpi juga benci.

Aku menemukan majas-majas berduka
Karena mereka suka mengeruk dan mengotori bahasa
Demi eksistensi dan elektabilitas nya.

Dimulai dengan sara, mengoyak rasa, setelah itu teriak persatuan Indonesia.
Ulama kena, Mahasiswa kena, Masyarakat kecil turut jadi korban nya.

Media ujung tombak nya
Citra dan kuasa adalah tujuan nya.

Kata-kata ku mulai renta
Tua
Sedangkan mereka banyak bicara
Maka menanglah idealisme perutnya

Tapi tenang, tak bergeming.
Kata; bikin pucat wajah maling
Setimpal untuk bapak tukang becak yang dengkul nya kaku dan berdarah.
Atau petani yang kehilangan lahan dan rumah.

Kata-kata tak boleh binasa
Kalau ia yang kau punya satu-satunya.
Maka jadikanlah itu senjata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun