Mohon tunggu...
Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi Mohon Tunggu... Penulis - Dedi Mulyadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis memberikan kontribusi bagi masyarakat , mencerdaskan masyarakat, tidak diperkenankan mengutip tulisan untuk komersial.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Majelis Taklim Membangun Politik Berintegritas

27 Desember 2021   22:55 Diperbarui: 28 Desember 2021   04:26 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena  ini membuat umat Islam  apatis dengan politik, sebagian kalangan menjadikan medium yang tercela, padahal seyogyanya politik itu suci didalam ada hal-hal yang baik yang dibutuhkan untuk hajat hidup orang banyak.

Mengutif dari KH. Syukron Makmun, "Dulu, Belanda larang umat Muslim berpolitik. Kita ini dikadalin sama Belanda, dibilang sama mereka bahwa politik itu jahat, sedangkan kiai dan ustaz itu suci, jadi jangan berpolitik. Ini keliru," ujarnya.

Politik adalah salah satu langkah untuk memperjuangkan, kedamain, kemakmuran, kesejahteraan. Mejelis taklim tidak membatasi mereka yang ingin berpolitik, asalkan dalam berpolitik dengan hati, pikiran dan iman, (dm).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun