Terlepas dari benar atau tidaknya isi dari ramuan Afi ini, mungkin teknik persuasif dan simpatik itulah yang menjadi senjatanya. Sehingga bagi publik yang belum memiliki kacamata akan lebih mudah menerima dan menggunakan kacamata versi Afi ini. Apalagi publik yang sudah memiliki kacamata sesuai dengan kacamata Afi, akan dengan suka cita menerimanya, dan dengan leluasa bisa memanfaatkan kacamata Afi ini untuk memperluas hegemoninya untuk menghimpit publik yang memiliki kacamata yang berlawanan.
Kemudian terlepas dari kacamata apa yang digunakan oleh Afi, jika sedikit mengulas salah satu poin yang ada dalam ramuan Afi yaitu tentang warisan ideologi (mungkin bisa disebut juga dengan kacamata ?? :D), kita bisa sejenak mengenang pelajaran biologi SMA (atau mungkin sejak SMP) yang menjadi obyek mata pelajaran ini sebagian besar mengulas teori populer yaitu Teori Evolusi atau dikenal juga dengan Teori Darwin, yang diambil dari namanya penemunya Charles Darwin.Â
Jika sedikit melihat latar belakang Charles Darwin ini, maka bisa dilihat  apa yang diturunkan oleh keluarganya belum tentu akan ditelan bulat-bulat dan dijadikan jalan hidup. Ketika sudah dewasa setiap individu akan menentukan hidupnya sendiri. Semakin luas wawasan yang diperolehnya maka akan semakin matang dalam menentukan jalan hidupnya. Bisa jadi akan terus mengikuti apa yang sudah disampaikan oleh orang tuanya yang ditambah dengan kemantapan dirinya sendiri, atau boleh jadi mengambil jalan yang berseberangan yang diperoleh dari pencapaiannya. Bahkan tidak menutup kemungkinan kacamata pun bisa berubah ketika sudah menemukan kebenaran yang hakiki.
Diramu dari berbagai sumber (disclaimer :D)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H