Mohon tunggu...
Dedik Santosa
Dedik Santosa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Internet marketer pemula di BROONET.COM

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

2 Tahun Tinggal di Timika Papua, Pernah Dikejar Anak-anak Membawa Panah

30 September 2019   09:57 Diperbarui: 7 Juni 2020   16:33 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2012 hingga 2014 saya berkesempatan untuk tinggal di Timika, kota yang ada di Papua yang terkenal dengan julukan kota dollar. 

Pertama kali datang sempat takut, lantaran ada kerusuhan antar suku di lapangan kota. Dan disana mereka berbekal senjata seperti panah, tombak dll. 

Awal - awal tinggal disana, selain waspada dengan penyakit malaria, yang tidak kalah penting untuk diwaspadai adalah bagaimana menjaga komunikasi dengan warga setempat. Karena jujur, untuk memulai komunikasi butuh pendekatan khusus, karena kita khawatir. 

Padahal penduduk asli itu baik - baik dan ramah, hanya saja saat ada masalah dengan kelompok tertentu bahkan antar suku disana biasa terjadi miss komunikasi yang berujung konflik. 

Pernah juga suatu kali, keadaan di kota hening lantatan ada konflik, yang mana penyebabnya adalah ada kepala suku yang ditemukan meninggal tanpa kepala. Hingga akhirnya berujung informasi - informasi yang simpang siur, akhirx ada kelompok yang melakukan kekerasan tanpa memandang siapa saja. 

Jujur, sebenarnya kehidupan di kota ini cukup enak, apalagi untuk mencari rejeki. Jualan cilok saja, rasanya tidak sulit ngomzet 500 ribu perhari. 

Tahun 2019, saya sempat mencoba melamar kerja di sekokah milik perusahaan emas disana, ada panggilan test namun belum bisa datang. Sebenarnya itu kesempatan yang bagus. Saat ini saya lebih mempelajari intrnet marketing dengan memulai sebuah blog yang bernama BrOOnet.com

Tantangan disana adalah rawannya penyakit malaria dan kondisi sosial yang menurut saya cukup sensitif. Sebenarnya ada malasalah ada penyebabnya. Dan komunikasi sangat penting dikedepankan. 

Pernah saat jalan saya tiba tiba dikejar oleh anak - anak yang membawa panah mainan, dan teriak - teriak. Panah om itu,  panah om itu. Saya pun lari terbirit - birit, padahal mereka mungkin hanya bercanda. Tapi, jujur jantung saya berdetak kencang. Haha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun