Pada tanggal 27 Juni 2024 Mahasiswa IAIN SAS BABEL KKN menyelusuri ke tempat sejarah asal usul nama desa batu penyu, Batu penyu merupakan nama sebuah desa di kabupaten Belitung Timur yang mana, nama tersebut diambil dari sebuah batu yang menyerupai bentuk penyu atau oleh mayarakat sekitar disebut batu penyok. "Penyok" dalam bahasa Belitung memiliki arti yaitu penyu, batu yang dianggap memiliki kekuatan magis dan dikeramatkan oleh sebagian besar masyarakat itu konon diceritakan sudah berpindah-pindah tempat beberapa kali sebelum akhirnya bersemayam dilokasi saat ini.
Batu yang dikeliling oleh pohon besar ini berada hanya 100 meter dari kantor desa dan kurang dari 20 meter dari jalan raya. Sejak tahun 2011 batu penyu dipugar dan dijadikan situs cagar budaya oleh pemerintah kabupaten Belitung Timur.
Dibalik pesona Belitung Timur yang terkenal dengan pantai berpasir putih dan bebatuan granit raksasa, terdapat sebuah mutiara tersembunyi bernama Gusong Cine. Terletak di Desa Batu Penyu, kecamatan Gantung.
Gusong Cine ini dihuni oleh dua RT yang mayoritas penduduknya berprofesi nelayan, menggantungkan hidup dari kekayaa laut yang berlimpah.
Gusong Cine bukan hanya kaya akan hasil laut, tetapi juga memiliki pantai yang indah dengan pasir putih dan air laut biru jernih. Keindahan ini menjadikan potensi wisata keluarga yang ideal. Pengunjung dapat bersantai di tepi pantai, berenang atau sekedar menikmati panorama laut yang menawan.
Meskipun memiliki potensi wisata yang besar, Gusong Cine masih terkendala oleh mininya infrastruktur. Salah satu yang paling dibutuhkan adalah jaringan telekomunikasi yang saat ini masih belum tersedia. Hal ini menghambat kemajuan sektor kelautan dan pariwisata dikawasan tersebut. Masyarakat sekitar Gusong Cine sangat berharap perhatian pemerintah untuk mengatasi masalah ini.
Gusong Cine menyimpan segudang potensi yang dapat dikembangkan, Bagi pencita mancing, terdapat banyak spot memancing menarik disekitar pantai. Pada musim nyulo, udang berlimpah dan menjadi daya tarik bagi para pencari udang di malam hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H