Mohon tunggu...
Jojo
Jojo Mohon Tunggu... Programmer - Think creatively in every step towards creativity and always be optimistic..

High motivated and high talented in the service system server security network. Trustfully person, integrity, loyal and good team work. Confident professional with an efectious enthusiasm for technology.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Digitalisasi Pesantren, Program MIYPG sebagai Fondasi Ekonomi Warga Sarungan

12 Januari 2022   19:41 Diperbarui: 12 Januari 2022   19:53 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Jakarta, Pesantren sebagai lembaga pendidikan memiliki peran sentral di masyarakat. Dengan karakteristik tertentu, pondok pesantren sangat erat kaitannya dengan konsep bisnis dengan memberikan manfaat dari sisi sosial, ekonomi, dan lingkungan. 

Pesantren punya peluang besar dalam pengembangan perekonomian, perputaran ekonomi di pondok pesantren dengan menghitung semua transaksi di dalamnya, dalam satu bulan bisa mencapai 5 triliun rupiah.

Dengan asumsi belanja setiap santri putra, santriwati serta ustad adalah 1 juta/ bulan dengan jumlah santri/santriwati/ pengurus dan pengajar mencapai 5 juta orang di seluruh pesantren dan tersebar di 31 ribu pondok pesantren di Indonesia. Sumber: https://ditpdpontren.kemenag.go.id/pdpp/statistik. Belanja tersebut meliputi bea laundri, makan dan kebutuhan sehari-hari di dalam pondok. Hal ini memicu para pegiat ekonomi untuk melirik pesantren sebagai potensi yang tidak bisa dipandang sebelah. 

Salah satu perusahaan yang getol memikirkan ekonomi warga nadliyin ini adalah PT. Bakti Investama Satu. Melihat peluang besar pesantren sebagai sebuah kekuatan ekonomi, PT. Bakti Investama Satu segera meluncurkan produk Module Intracs Yasatama payment gateway disingkat MIYPG, sebagai payment digital atau transaksi elektronik dalam rangkaian kesatuan proyek Digitalisasi pesantren.

Edi Junardi selaku CEO PT. Bakti Investama Satu menyampaiakan gagasanya, produk MIYPG ini diharapkan selain memberikan dampak ekonomi juga peningkatan sumber daya manusia kaum santri khususnya warga Nadiyin menuju dunia baru dan dunia tanpa batas. 

Ditambahkan Ej sapaan akrab CEO PT. Bakti Investama Satu, para santri diharapkan melek revolusi Industri 4.0 yang dibangun di atas Revolusi Digital, mewakili cara-cara baru di mana teknologi menjadi tertanam dalam masyarakat. Berikutnya secara tidak langsung mendidik Nadhiyin untuk menjadi banking mainded dan mempunyai tabungan di lembaga perbankan "Lanjut EJ".

PT. Bakti investama satu bekerjasama dengan Pengurus Besar Nadhatul Ulama segera meluncurkan proyek MIYPG digitalisasi pesantren. Proyek Ini rencananya akan perkenalkan kepada masyarakat pesantren kaum Nadiyin serta masyarakat Indonesia pada umumnya pada 1 Ramadhan 2022 ini. Selanjutnya sebagai tindak lanjut dari peluncuran proyek ini, PT. Bakti investama satu akan bekerjasama dengan pondok pesantren di seluruh Indonesia.  (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun