LEBARAN, SIAPA YANG MENIKMATI ?
Hari ini tanggal 14 Agustus 2012, aku bersiap-siap akan berangkat kerja dikarenakan ada piket harian. Lama sekali aku menunggu angkot, dan memang aku sering menggunakan angkutan umum atau angkot biar lebih santai. Tapi entahlah aku menunggu dari pukul 7.30 samapai pukul 8 tepat masih belum juga ada angkot yang terlihat. Setelah menunggu 15 menit kemudian, akhirnya ada juga angkot yang muncul. Langsung saja aku berhentikan angkot tersebut. Karena aku sudah biasa naik angkot pergi pulang kerja, wajar kalau aku kenal dengan seluruh sopir angkot di kota ku. Karena sepi tidak ada penumpang, aku ajak bicara sopir angkot tersebut untuk membunuh rasa bosannya karena tidak mendapat seorang pun penumpang dari terminal. Dari perbincangan santai tersebut, ternyata sopir angkot tersebut sangat galau, kalau meminjam istilah anak muda sekarang, dikarenakan keadaan yang sangat sulit. Bahkan di hari-hari terakhir puasa menjelang Lebaran, tidak banyak penumpang yang naik angkot, sepi. Sopir angkot tersebut bercerita kalau benar jalan ramai banyak orang, tapi hanya untuk naik angkot saja tidak ada penumpang yang mau. Banyak orang berebut untuk mendapatkan promo Ramadhan Sale. Tapi, setelah mereka membeli dan ingin pulang banyak diantara mereka yang tidak naik angkot.
Sopir angkot tersebut bilang kalau Lebaran hanyalah milik mereka yang mempunyai modal banyak, dan membelanjakan modal tersebut untuk membeli barang-barang baru untuk Lebaran nanti. Tak lupa juga sopir angkot tersebut juga berbicara, kalau pemilik toko juga kebagian keuntungan dari pembeli yang membeludak daripada hari biasanya. Saya menyadari bagaimana sekarang banyak nasib sopir angkot yang kewalahan hanya untuk mengejar target setoran, apalagi untuk mencari uang bensin. Sangat sulit. Kalau dulu di tahun 80-an, banyak sopir angkot yang berjaya, tapi sekarang hanya untuk memenuhi bangku yang kosong saja sulitnya minta ampun. Bukankah Lebaran adalah hari di mana banyak orang Islam merayakan kemenangan dari puasa selama kurang lebih 30 hari. Banyak orang bersuka cita menyambut Lebaran, tapi bagaimana nasib sopir angkot sekarang ? apakah Lebaran hanya milik orang yang mempunyai modal lebih ? Namun saat saya ingin turun, ternyata rejeki sopir angkot tersebut mulai tampak dengan satu persatu ada penumpang yang naik. Dan akhirnya sebelum saya turun kursi penumpang angkot mulai terisi penuh, dan saya pun mulai tersenyum. Sopir angkot yang teman saya pun berucap Alhamdulillah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H