kami bersyukur atas karuniaMu ya Allah
Karena kami terlahir dibumi yang damai
Tidak seperti mereka saudara kami di palestina.
Kami bersyukur bisa menghirup udara segar
Kami tak akan pernah dengar desing peluru
Kami tak akan pernah rasakan ledakan keras bom.
Sementara saudara kami di palestina
Tak pernah lepas dari suara desingan peluru
Bahkan terkadang melintas diujung rambutnya
Tak pernah luput dari suara ledakan bom yang memekakan telinga.
Bahkan asapnyapun terpaksa mereka hirup.
Terkadang debu debu reruntuhan bercampur dengan udara yang mereka hirup.
Pekik takbir, tangis dan erangan terngiang seantero kota.
Merahnya darah, putihnya kafan menjadi pemandangan harian mereka.
Karena kebiadaban para penjajah
Karena kejamnya sebuah peperangan.
Ya Allah..Ya Rabb..
Kami mohon ampunanMu
Hanya kepadaMu kami memohon
Selamatkanlah mereka di sana
Berikanlah yang terbaik untuk mereka
Maafkan kami saudaraku
Tak banyak yang bisa kami lakukan untuk kalian
Kami hanya bisa membantu apa yang kami mampu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H