Mohon tunggu...
Dedi Iswanto T
Dedi Iswanto T Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pecinta seni

Kecintaannya kepada seni membawanya menjadi seorang desain grafis dan mencoba belajar untuk menjadi seorang penulis, baginya sebuah kebahagiaan tersendiri ketika seni yang dia buat dan tulisan yang dia tulis bisa bermanfaat mendapatkan apresiasi dari orang lain

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pernahkah Mengingat Mati

2 September 2023   12:04 Diperbarui: 2 September 2023   12:08 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ingatlah kematian,jadikan kematian sebagai nasehat, cukuplah kematian menjadikanmu bersedih, menangis, karena kematianlah pemutus segala kenikmatan, karena kematianlah pemutus segala cita cita dan karena kematianlah pemisah kita dengan orang yang kita sayangi

Puisi mengingat mati

Wahai saudaraku..
Kau yang telah tertipu oleh duniamu
Kau yang telah berpaling dari Tuhanmu
Kau yang terlalu lengah dari taatmu
Kau yang menolak setiap nasihat
Karena nafsu dan egomu telah menguasaimu

Wahai.. Saudaraku
Kau yang telah tertipu oleh angan yang tinggi
Pernahkah kau berpikir tentang mautmu?
Manakala dia datang untuk mengajakmu
Mengajakmu berkunjung ke kampung akherat
Apa yang akan kau ucapkan?
 Engkau pasti akan menjawab dengan yakin
 Tentu aku akan ucapkan kalimat tauhid
 Lailahailallah .

Wahai... Saudaraku
Tahukah engkau kapan malaikat maut akan datang?
Tahukah engkau kapan kematianmu akan menghampiri?
Tahukah engkau dimana kau akan merenggang nyawa?
Kau tak akan pernah tahu semua itu.

Wahai..saudaraku
Apakah akan sempat kau ucapkan Kalimat itu?
Manakala kau masih tetap dengan kelalaianmu
Apakah akan tetap terucap kalimat itu?
Ketika kau masih berpaling dari kebenaran?
Tentu Tidak...


Kau tak akan pernah mampu ucapkan itu
Manakala nyawamu sudah diantara kerongkongan tanpa pernah kau sadari
Bahkan kau akan berharap untuk bisa hidup kembali.
Jangan pernah tunda taubatmu dengan seribu macam alasan yang kau buat.
Karena matimu tidak menunggu taubatmu
Sumber: puisi kecilku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun