Kotabaru, Karawang - Perjalanan hidup seorang anak manusia tidaklah ada yang tahu kecuali Tuhan-Nya, dalam hal inilah kuasa Tuhan sangat berpengaruh untuk membolak balikan hati manusia, sehingga manusia tersebut bisa mendapatkan hidayah yang tentu saja tidak datang dengan sendirinya, karena hidayah itu perlu dicari.
mungkin sejalan dengan kalimat diatas, pada hari Rabu (18/01/23) sekitar pukul 10.00 WIB telah datang seorang pria bernama Eli Santoso ricardo Harianja Kekantor MUI kotabaru untuk mengikrarkan dua kalimah syahadat sebagai pertanda bahwa dia bersedia masuk islam dan menjadi seorang muslim.
Ikrar syahadat tersebut dilakukan di lokasi mesjid Polsek Kotabaru, yang dipandu oleh MUI Kotabaru Ustadz Tirta, sementara yang menjadi saksi langsung adalah Kapolsek Kotabaru Iptu Muhammad Anshori Nursyamsu S.Tr.K, dan Kapolsek Jatisari Kompol Andryan Nugraha SH, hadir juga pada prosesi sakral tersebut Ketua Sunda Buhun Sobrot dan beberapa anggota Sunda Buhun dan Team Udag.
Kisah awal Eli berniat untuk menjadi seorang muslim, berawal dari seringnya dia ikut dalam tawasul di padepokan sunda buhun, yang memang sesepuh sunda buhun, Aki Ucok pada setiap kesempatan selalu memberikan wejangan atau tausyiah seputar Agama,adab, dan segala hal tentang islam dimana supaya anggota bisa lebih memahami islam.
Lewat perantara dia sering ikut berbaur bersama anggota lain dalam bertawasulan, pada akhirnya memantapkan diri untuk memeluk agama islam.
Ustadz Tirta menyampaikan bahwa keputusan yang diambil oleh Eli Santoso untuk masuk islam sangat tepat, namun dia masih memerlukan bimbingan dari ustadz, guru agama atau orang yang memang faham dalam islam, agar hati dan pikirannya bisa tercerahkan dalam menjalani kehidupan baru menjadi seorang muslim.
"Keputusan Eli Santoso untuk masuk islam merupakan hidayah yang tak ternilai dari Allah SWT, maka bersyukurlah pada Allah atas dibukanya pintu hatinya untuk menerima islam sebagai agama barunya, dimana ketika dia memeluk islam maka akan terlahir kembali layaknya bayi , ia bersih dari dosa, seperti yang tertulis dalam hadist:
"Apabila seseorang masuk Islam kemudian Islamnya menjadi baik, niscaya Allah akan menghapus segala kejahatan yang telah dilakukan. Setelah itu, ia akan diberi balasan yaitu setiap kebaikannya akan dibalas Allah sepuluh sampai tujuh ratus kali. Sedangkan kejahatannya dibalas (hanya) setimpal kejahatannya itu, kecuali jika Allah memaafkannya.” (HR Bukhari)." Kata Ustadz Tirta.
Sobrot juga menegaskan bahwa pernyataan masuk islam dengan membaca syahadat tentu belum cukup, menurutnya masih perlu ada upaya untuk menyempurnakannya setelah masuk islam, minimal ia harus diberi pemahaman, pendampingan oleh ustadz, kyai, ataupun orang yang faham dalam agama islam, dalam hal ini mungkin eli masih perlu bimbingan dari H Didi ( Maha Guru Sunda Buhun) atau Aki Ucok ( Sesepuh sekaligus guru dari anggota sunda buhun), agar ia memahami apa yang harus dilakukan setelah memeluk agama islam.