Mohon tunggu...
Dedi Irawan
Dedi Irawan Mohon Tunggu... Penulis - The Pessimistic Man

Seorang lelaki pesimis yang bercerita tentang kehidupannya | Find me on Instagram @wilfrededida

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perempuan Harus Belajar dari Siti Raham

17 Desember 2023   17:00 Diperbarui: 1 Januari 2024   13:01 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tampaknya Ainun-Habibie menjadi perbincangan generasi muda untuk memberikan standar ideal dalam suatu hubungan. Namun, setelah saya menonton film Buya Hamka, semuanya berubah total.

Saya menonton film Buya Hamka sudah dua kali. Pertama di bioskop, kedua di laptop. Sosok Buya Hamka memang sudah lama saya ketahui, terutama dari buku-bukunya. Dalam film ini, jelas sekali fokus saya bukan hanya kepada tokoh utama, tetapi lebih mengarah kepada sosok perempuan yang menjadi tempat kembali saat Hamka sedang kehilangan arah.

Siti Raham, sosok perempuan yang dikenal sebagai istri dari Buya Hamka. Ia adalah seorang perempuan yang memiliki kehebatan luar biasa, tidak hanya dalam mendukung suaminya, tetapi juga dalam menjalani perannya dalam kehidupan.

Siti Raham adalah sosok yang menggambarkan kelembutan dan kekuatan dalam satu kesatuan. Dalam senyumnya, tergambar kebijaksanaan dan ketulusan hati yang dalam. Ia adalah tangan kanan Buya Hamka, yang selalu setia mendampingi suaminya dalam perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan.

Dalam kesehariannya, Siti Raham bukan sekadar seorang istri, tetapi juga seorang ibu yang penuh kasih sayang. Ia membentuk karakter anak-anaknya dengan nilai-nilai kebaikan dan keagamaan. Siti Raham adalah sumber inspirasi bagi keluarganya, mendorong mereka untuk selalu mencari kebaikan, ilmu pengetahuan, dan kebijaksanaan.

Tak hanya itu, Siti Raham juga memiliki peranan penting dalam masyarakat. Ia menjadi teladan bagi banyak perempuan, membuktikan bahwa kebaikan, kebijaksanaan, dan kekuatan dapat bersatu dalam diri seorang perempuan. Ia terlibat dalam kegiatan sosial dan keagamaan, memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, dan menyebarkan cahaya iman kepada banyak orang.

Kehebatan Siti Raham tidak hanya tercermin dalam tindakannya, tetapi juga dalam ketenangannya. Ia adalah pelabuhan bagi Buya Hamka dalam badai kehidupan. Ketika Buya Hamka merasa lelah dan terpukul oleh berbagai tantangan, Siti Raham adalah tempat untuk mencari ketenangan dan dukungan.

Dalam setiap kata dan perbuatan Siti Raham, terpancar kebijaksanaan dan kekuatan. Ia adalah sosok yang memberikan inspirasi bagi banyak orang, tidak hanya sebagai istri Buya Hamka, tetapi juga sebagai perempuan yang menginspirasi dengan kebaikan hatinya.

Siti Raham adalah bukti bahwa perempuan memiliki kekuatan luar biasa untuk membentuk dunia dengan kebaikan, kasih sayang, dan kebijaksanaan. Ia adalah bintang terang yang bersinar dalam kehidupan Buya Hamka dan dalam hati banyak orang yang beruntung mengenalnya.

*Dilarang COPAS, Wajib Mengutip Tulisan ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun