Mohon tunggu...
dedi efendi
dedi efendi Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Madrasah

Pendidik, peneliti, dan motivator berdedikasi mencetak generasi unggul lewat inovasi pendidikan berbasis nilai. Sebagai Pengawas Madrasah, aktif dalam penelitian, pengembangan kurikulum, dan publikasi ilmiah. Berkomitmen mendorong transformasi pendidikan berbasis teknologi-kearifan lokal serta peningkatan profesionalisme guru untuk kemajuan bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dari Nongkrong hingga Ngantor, Gaya Zero Waste ala Rina yang Bisa Lo Contek Sekarang!

1 Februari 2025   10:13 Diperbarui: 1 Februari 2025   10:13 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Cerita Rina si 'Queen' Tumbler & Lunchbox Kayu

Gue punya temen sekantor, Rina. Setiap hari, dia dateng bawa tumbler warna-warni kayu pelangi sama lunchbox kayu yang aestetik. "Kemarin gue beli nasi uduk pakai wadah ini, abangnya malah kasih diskon 2 ribu!" candanya sambil geleng-geleng. Tapi jangan salah, pas ada rekan kantor asal buang botol plastik ke tempat sampah biasa, Rina langsung mode emosi nyala: "Ini bisa didaur ulang, tau! Jangan sembarangan!"

Padahal, Rina bukan aktivis lingkungan. Cuma orang biasa yang iseng kepo gaya hidup minim sampah. Tahu nggak? Dalam 3 bulan aja, dia berhasil ngurangin 50 botol plastik cuma modal bawa tumbler! Keren kan?

Nah, kalau Rina bisa, lo pasti juga bisa. Yuk, curi tips simpelnya---ga perlu jadi superhero lingkungan atau pindah ke gunung!

Ghosting Plastik? Yes, Please!

Plastik tuh kayak mantan yang susah move on---nyangkut di laut, gangguin koral, bikin penyu stres. Tapi lo bisa ghosting mereka pake barang-barang lokal keren:

  • Totebag Kain: Harganya segelas kopi kekinian (Rp20-50 ribu), desainnya bisa bikin lo diem-diem pamer di Insta story. FYI, KLHK bilang 3,2 juta ton sampah plastik Indonesia nggak terkelola---bayangin kalo lo ganti plastik sekalian save the turtles!

  • Sedotan Bambu: Pas buat lo yang hobi nongkrong di kafe. Caption Insta story-nya bisa keren: "Sedotan ini tahan 5 tahun, mantan aja cuma 5 bulan!"

Fun Fact: Ganti 3 barang plastik (kantong, botol, sedotan) bisa ngurangin 21 kg sampah plastik per tahun! Mic drop.

Sisa Makanan Jangan Dibuang! Jadi Pupuk atau Berkah
Makanan sisa tuh kayak mantan yang toxic---kalo dipendam bikin sesak, tapi kalo diolah bisa jadi blessing. Contohnya:

  • Kompos ala Anak Kos: Ambil ember bekas, campur sisa sayur sama daun kering, tabur ragi kompos (beli online cuma Rp10 ribu). Aduk seminggu sekali---voila! Pupuk gratis buat tanaman di jendela kosan lo.

  • Donasi Makanan via App: Ada Garda Pangan (Surabaya) atau FoodCycle (Jakarta). Foto makanan berlebih, upload, kurir bakal anter ke yang butuh. FYI, 54% sampah Jakarta tuh sisa organik---bayangin kalo semua orang kompos, bumi bisa senyum lebar!

Dukung UMKM Hijau: Belanja Biar Bumi Nggak Nangis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun