Mohon tunggu...
dedi efendi
dedi efendi Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Madrasah

Saya adalah pendidik, peneliti, dan motivator yang berdedikasi mencetak generasi unggul melalui inovasi pendidikan berbasis nilai. Sebagai guru senior di MAN 5 Agam dan kini Pengawas Madrasah di Kementerian Agama Kabupaten Agam, saya aktif dalam penelitian, pengembangan kurikulum, dan publikasi ilmiah. Komitmen saya adalah mendorong transformasi pendidikan berbasis teknologi dan kearifan lokal serta mendukung profesionalisme guru untuk kemajuan bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

The Art of Simplification: Seni Menyederhanakan Hidup

15 Januari 2025   05:13 Diperbarui: 15 Januari 2025   05:13 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Menyederhanakan hidup bukan berarti menyerah pada impian besar atau mengurangi nilai dari apa yang kita miliki. Sebaliknya, itu adalah seni untuk memilah apa yang benar-benar penting, membuang beban yang tidak perlu, dan fokus pada hal-hal yang memberi makna.

Kesederhanaan adalah tentang memprioritaskan kebahagiaan sejati di atas keinginan semu. Misalnya, apakah kita benar-benar membutuhkan gadget terbaru jika yang lama masih berfungsi dengan baik? Atau, apakah kita harus terus memaksakan diri bekerja lembur hanya untuk membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu kita perlukan?

Kesimpulan

Hidup sederhana bukan berarti mundur dari kehidupan, tetapi menemukan esensi yang sering kali tersembunyi di balik kerumitan. Dengan menyederhanakan hidup, kita belajar melepaskan yang tidak esensial, menghargai apa yang ada, dan menciptakan ruang untuk kebahagiaan sejati.

"Sederhana itu indah, bukan karena kurangnya sesuatu, tetapi karena kehadiran dari hal-hal yang benar-benar bermakna."

Mengurangi untuk Mendapatkan Lebih !

Jadi, apa langkah kecil yang bisa Anda ambil hari ini untuk menyederhanakan hidup Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun