Mohon tunggu...
dedi efendi
dedi efendi Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Madrasah

Saya adalah pendidik, peneliti, dan motivator yang berdedikasi mencetak generasi unggul melalui inovasi pendidikan berbasis nilai. Sebagai guru senior di MAN 5 Agam dan kini Pengawas Madrasah di Kementerian Agama Kabupaten Agam, saya aktif dalam penelitian, pengembangan kurikulum, dan publikasi ilmiah. Komitmen saya adalah mendorong transformasi pendidikan berbasis teknologi dan kearifan lokal serta mendukung profesionalisme guru untuk kemajuan bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Berkelanjutan: Melampaui Siklus Produksi dan Mencetak Generasi Masa Depan

7 Januari 2025   08:23 Diperbarui: 7 Januari 2025   08:23 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Persepsi yang masih muncul dalam dunia pendidikan saat ini cenderung menganggap pembelajaran berakhir setelah siswa lulus. Pendidikan berkelanjutan mendorong pembelajaran sepanjang hayat, di mana siswa diajarkan untuk terus belajar, berkembang, dan beradaptasi dalam setiap fase kehidupan.

Langkah Menciptakan Pendidikan Berkelanjutan

  1. Kurikulum yang Stabil dan Fleksibel
    Kurikulum harus dirancang untuk memberikan stabilitas sekaligus fleksibilitas agar relevan dengan kebutuhan lokal dan global.
  2. Guru sebagai Agen Perubahan
    Guru perlu dilatih untuk menjadi fasilitator yang membantu siswa menemukan minat, bakat, dan potensi mereka.
  3. Teknologi untuk Keberlanjutan
    Alih-alih menjadi distraksi, teknologi harus digunakan sebagai alat yang mendukung pembelajaran berkelanjutan, seperti platform e-learning atau aplikasi berbasis proyek.
  4. Kolaborasi Multistakeholder
    Pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Kolaborasi antara pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan sistem pendidikan yang berkelanjutan.
  5. Evaluasi yang Komprehensif
    Penilaian harus mencakup aspek akademik, karakter, dan keterampilan sosial siswa. Misalnya, portofolio atau proyek berbasis masalah sebagai alternatif ujian.

Tantangan dan Cara Menghadapinya

Pendidikan berkelanjutan tentu saja menghadapi tantangan. Infrastruktur pendidikan yang tidak merata, budaya nilai instan, dan masih minimnya akses pelatihan guru. Solusi: Investasi dalam pelatihan guru, pemberdayaan komunitas lokal, dan pengembangan teknologi pendidikan yang inklusif.

Kesimpulan: Pendidikan untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Pendidikan berkelanjutan adalah jawaban untuk keluar dari pola pendidikan yang terjebak dalam siklus produksi. Ini adalah pendekatan yang mengutamakan kualitas jangka panjang, karakter, dan relevansi pembelajaran, bukan hanya hasil instan.

Di dunia yang terus berubah, hanya sistem pendidikan yang berkelanjutan yang mampu mencetak generasi masa depan yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga tangguh, adaptif, dan bermartabat.

Mari kita tinggalkan pola produksi massal dalam pendidikan, dan mulailah membangun sistem yang mendukung potensi manusia secara penuh. Pendidikan yang baik bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk kehidupan esok hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun