Mohon tunggu...
dedi efendi
dedi efendi Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Madrasah

Pak DE adalah guru yang mendedikasikan hidupnya untuk meraih keridhaan Allah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hari Pertama Sekolah: Kembali ke Kelas, Kembali ke Semangat!

6 Januari 2025   06:37 Diperbarui: 6 Januari 2025   06:37 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Liburan Usai, Saatnya Kembali ke Realitas

Setelah hampir dua pekan menikmati hari-hari tanpa jadwal yang ketat, akhirnya tiba juga hari yang dinanti (atau mungkin malah ditakuti) oleh sebagian besar siswa dan guru: hari pertama sekolah di semester genap. Pagi ini, sekolah kembali ramai. Ada yang datang dengan semangat 45, ada yang tampak seperti baru bangun tidur meski sudah sampai di gerbang sekolah.

"Pak, kok liburannya cepat banget, sih? Baru tidur, eh udah Senin lagi," keluh seorang siswa, yang sepertinya masih setengah mengantuk. Saya hanya tersenyum dan menjawab ringan, "Memang begitu hukum waktu, Nak. Kalau liburan itu seperti es krim, cepat habisnya. Kalau ujian, seperti mata pelajaran Matematika---berasa tak ada ujungnya."

Membangun Kembali Ritme

Hari pertama sekolah itu seperti mencoba sepatu baru. Awalnya terasa kaku, tapi lama-lama nyaman juga. Sebagai pengawas madrasah yang lama menjadi guru di kelas, saya paham betul bahwa hari pertama ini bukan waktu yang tepat untuk langsung membebani siswa dengan pelajaran berat. Mereka butuh pengkondisian, seperti mesin mobil yang perlu dipanaskan sebelum diajak melaju kencang.

Apalagi, suasana tahun baru masih terasa. Ini saat yang tepat untuk menanamkan energi positif dan membangun semangat baru, bukan hanya untuk siswa, tetapi juga untuk guru-guru.

Kegiatan Seru di Hari Pertama

Untuk menghilangkan suasana kaku, kita bisa memulai hari dengan apel pagi yang sedikit berbeda. Ada yel-yel bersama yang dibuat guru olahraga, lengkap dengan gerakan lucu yang sukses membuat semua siswa (dan guru!) tertawa.

Setelah itu, kita bisa mengadakan sesi "cerita liburan". Setiap kelas diberi waktu 10 menit untuk berbagi cerita tentang pengalaman liburan mereka. Ada yang bercerita tentang pulang kampung, ada yang dengan bangga mengisahkan betapa produktifnya mereka---entah itu membantu orang tua, belajar memasak, atau menonton serial drakor sampai tamat.

"Pak, saya belajar cara bikin telur ceplok, lho!" ujar seorang siswa dengan bangga. Saya pun menjawab, "Wah, bagus! Itu langkah kecil menuju kemandirian. Lanjutkan sampai bisa bikin nasi goreng spesial ya."

Mengubah Rutinitas Jadi Inspirasi

Hari pertama ini juga kita bisa isi dengan membuat "resolusi semester genap". Setiap siswa diminta menulis satu tujuan pribadi mereka di atas kertas warna-warni. Mungkin ada yang akan menulis ingin jadi lebih rajin, ada yang bertekad menambah nilai matematika, ada juga yang tulisannya cukup filosofis, "Ingin bahagia setiap hari."

Tidak hanya siswa, guru pun bisa ditantang untuk menulis resolusi mereka. Salah satu guru mungkin akan menulis, "Lebih sabar menghadapi murid yang super kreatif." Sambil bercanda, saya akan mengatakan, "Semoga resolusinya tercapai, Bu. Kalau tidak, ingat, Ibu masih punya doa sebagai senjata rahasia."

Hikmah dari Hari Pertama

Hari pertama sekolah adalah pengingat bahwa pendidikan bukan hanya soal angka dan nilai, tapi juga soal membangun hubungan, menumbuhkan motivasi, dan menciptakan momen berharga. Kadang kita terlalu sibuk mengejar target hingga lupa bahwa sekolah adalah tempat untuk belajar dan bertumbuh bersama, bukan sekadar tempat menuntaskan kurikulum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun