Mohon tunggu...
Dedi  Djanuryadi
Dedi Djanuryadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Man Born is free but everywhere in chains

Penggiat jurnalistik, public relations, fotografi, modelling, serta event organizer.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Aku Seorang Khalifah

9 Oktober 2020   16:15 Diperbarui: 21 Januari 2021   10:13 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Suatu saat, Swami Vivenakanda, tokoh spiritual anutan Bung Karno. Mengajak murid-muridnya berjalan mendaki sebuah perbukitan di kaki pegunungan Himalaya.

Di tengah-tengah perjalanan, ia melihat murid-muridnya itu tampak kelelahan. Bahkan hampir putus asa untuk melanjutkan perjalanan mengikuti dirinya yang masih segar bugar penuh semangat.

Untuk membangkitkan kembali daya juang murid-muridnya itu, sang guru memberikan petuah sederhana, tapi mampu memberikan tenaga sehingga mereka bangkit berjalan lagi hingga sampai ke puncak bukit yang dituju.

Sabdanya : "Murid-muridku, kalian telah menapaki setengah perjalanan menuju tujuan. Jika kalian berhenti di tengah-tengah ini, berarti melepaskan kesempatan menuju pencapaian dan mensia-siakan perjalanan penuh arti yang telah ditempuh."

Makna kisah itu bagiku. Semua hal yang aku dapat sejak masa kecil hingga usia bangkotan seperti saat ini. Yang semula selalu mempertimbangkan segala hal hanya dari sudut beratnya beban hidup dan kehidupan yang dijalani saja. Sekarang, di usia menjelang "tutup buku" ini, ternyata 'beban' itu adalah sebenar-benarnya lautan kenikmatan yang diberikan Allah Swt kepadaku.

Beban itu merupakan tugas kekhafilahan yang dipercayakan Allah Swt kepadaku untuk berjalan tanpa putus asa menuju puncak kemenangan yang telah dijanjikanNya.

Betapa naifnya jika aku yang hanya sebutir debu dan telah diberi kepercayaan luar biasa olehNya sebagai khalifah ini. Ya Allah, tak tanggung-tanggung sebagai Khalifah!Ternyata lantas tidak bersujud mensyukuri nikmatnya. Dengan segala nikmat yang telah diberikanNya selama ini, nikmat apalagi yang harus kudustakan?

Perjalanan ini harus kuselesaikan hingga garis akhir yang telah ditentukanNya. Perjalanan singkat yang sepanjang ini telah kujalani, merupakan karunia terindah sebagai lintasan menuju kekhalifahanku.

Swami benar, tapak-tapak yang telah dilalui adalah energi besar untuk menapaki perjalanan ke titik akhir. Hanya yang menyadari dan terus berjalan tanpa lelah serta penuh syukurlah yang akan meraih titik akhir yang menggembirakan. Titik husnul khatimah. Semoga aku termasuk didalamnya. Aamiin Ya Allah Ya Rabbalalamin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun