Mohon tunggu...
Dedi Sutisna
Dedi Sutisna Mohon Tunggu... -

Brave to be different

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Katakan Sejujurnya, Cinta Itu Indah

4 Desember 2014   19:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:03 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan segala sesuatu berpasang pasangan. Allah menciptakan laki-laki dan Dia juga menciptakan wanita. Hal ini bertujuan agar terwujudnya keseimbangan dan keberlangsungan dalam kehidupan manusia hingga akhir Zaman.

Tak bisa dibayangkan jika dulu Nabi Adam As, hidup sendiri. Betapa kesepiannya beliau. Namun atas kehendak Allah diciptakanlah Hawa dari tulang rusuknya sebagai Bidadari penyempurna Nabi Adam As. Mungkin kita sudah tahu dengan kisah beliau dan bahkan sudah hafal dengan ceritanya. Seperti yang kita ketahui kisah yang indah itu diwarnai dengan Cinta kasih yang tulus yang dirido’i oleh Allah. Sehingga sejarah tentang cinta patut dipelajari dengan hati-hati.

Sejarah juga mencatat bahawa Nabi muhammad suri tauladan yang terbaik bagi umat manusia sepanjang massa. Beliaulah yang mengajari kita untuk berbuat baik dan santun kepada kaum wanita. Dengan ajaran beliau terciptalah hubungan yang harmonis antara satu dengan yang lainnya. Kita sebagai umatnya sudah dianjurkan untuk belajar mengikuti sunnahnya dan sangat diwajibkan untuk dapat melaksanakan apa yang sudah di ajarkan oleh Rasulallah.

Berbicara mengenai cinta, semua manusia di dunia ini, pasti sudah dianugrahkan perasaan kasih sayang itu oleh Allah. Namun bagaimana cara yang tepat untuk kita mengelola kasih indah itu sesuai dengan norma-norma islam?.Apakah kita selama ini, sudah benar menjalankannya sesuai kaidah islam. Terkadang diantara kita banyakyang keliru dan salah arah ketika sedang diberi amanah merasakan kasih cinta itu kepada lawan jenis. Kita seakan terbuai oleh nafsu sehingga terjerumus kedalam kemaksiatan.

Coba kita lihat remaja saat ini, mereka sudah tak punya malu lagi berdua-duan bersama lawan jenis. bergandengan tangan, bahkan berpelukan di depan umum walaupun bukan muhrim seolah menjadi hal biasa. Hal tersebutlah harus diperangi oleh kita kaum muslimin. Kita selayaknya bisa berupaya belajar mengenai cinta kasih kepada lawan jenis yang sudah di ajarkan oleh nabi besar kita. Tak bisa di pungkiri bahwa memang benar disaat kita sedang merasakan jatuh cinta, kita akan merasakan bahagia, berbunggah-bunggah seakan dunia hanya milik kita, tapi seharusnya kita mampu bisamenjaga dan menyikapi cinta itu dengan baik dengan hati yang tulus di iringi melalui cinta yang murni.

Lihatlah makna Surat An Nisaa Ayat Pertamayang berbunyi “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya, Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”.

Betapa lemah dan berdosanya kita jika di setiap aktifitas kehidupan kita selalu saja melalukuan kesalahan. Kita sepatutnya selalu bersyukur kita terus di jaga dan diawasi oleh Pencipta kita. Kita sebagai umat manusia yang hidup di dunia ini, yang mungkin banyak kesalahan seharusnya dapat belajar dan mengambil hikmah dari apa yang sudah kita lakukan. Terutama tentang bagaimana kita bersikap kepada lawan jenis, menghormati dan juga membimbing kaum wanita ke jaran yang benar.

Katakan sejujurnya bahwa cinta itu memang indah. Bila kita dapat berperilaku dan bersikap sesuai dengan cinta yang murni. Saya sering mendapati hati yang tertawan sebelum saatnya. Mata yang terlalu berani untuk melihat, hati yang sudah terpikat dan segala rasa yang mudah tertambat. Akhirnya menggerus perasaan di dada sekian lama. Hanya di batin tanpa pernah tahu rasa kecamuk apa yang di dada. Semua menjadi satu seperti sebuah deru ombak yang menghantam jiwa.

Saya melihat buku buku dan catatan-catatan tentang hati. Ternyata boleh menyimpan rasa di dada untuk seseorang disana. Seseorang yang kita harap mampu menjadi pendamping dunia akhirat kita. Seseorang yang kita harapkan mampu menjadi bidadari bagi kita dan keluarga. Seseorang yang merengut cinta kita dan bersemayam di ruang hati.

Yang tidak diperbolehkan adalah menyemainya dengan pacaran. Bermaksiat atas nama cinta pada wanita. Serta hal hal yang lainnya. Namun bila sebatas memimpikan seseorang untuk menjadi pasangan hidup semoga sah-sah saja. Allahu’walam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun