Hasil penelitian saya berdasarkan wawancara adalah masih banyaknya pelajar yang malas untuk belajar, bahkan untuk mengerjakan sebuah tugas sekolah saja mereka selalu menunda-nunda dan sering berkata “selow” yang artinya santai untuk mengerjakan tugas mereka, seiring berjalannya waktu karena menunda-nunda tugas, akhirnya pun tugas tidak dikerjakan sama sekali. sebenarnya mereka ada keinginan untuk belajar akan tetapi rasa malas yang lebih kuat membuat mereka lebih suka kegiatan lainnya. Dan yang menakutkannya itu kegiatan lainnya mereka adalah hal-hal yang negatif.
Tawuran, bolos, dan nongkrong-nongkrong sambil merokok adalah kegiatan pelajar zaman sekarang. Mereka lebih senang melakukan itu semua dari pada duduk manis mendengarkan guru disekolah, pada dasarnya mereka mengetahui bahwa kegiatan mereka tersebut tidaklah bisa dibenarkan. Akan tetapi secara tidak langsung dan tanpa disadari mereka merasa nyaman melakukan itu semua, bahkan sampai terlihat bangga melakukannya.
Ajang adu jotos sering terjadi diantara mereka, salah satu narasumber saya yang bernama riko berkata ‘kalo gak gini tuh kita cuma bisa diinjek-injek sama orang lain’. Memperebutkan menjadi yang paling hebat sangatlah keren bagi mereka, itulah yang menjadi nomer 1 bagi mereka. Diusia yang 18 sampai 19 tahun mereka sudah seperti preman-preman cilik, dan seperti bom waktu bagi bangsa ini.
menurut survei yang saya kumpulkan, jika mereka semakin nakal atau bandel maka akan semakin dikenal di lingkungan sekolah tersebut, dan semakin ditemani banyak orang. Pelajar siswi juga cukup mengaguminya, maka jika seperti itu banyak sekali yang ingin menjadi nakal, karena nakal itu membuat namanya menjadi tinggi dan dihormati banyak orang. Memegang senjata tajam pun mereka tidaklah ragu sama sekali, layaknya seperti orang yang siap membunuh, apakah pantas seorang pelajar sekolah seperti itu. Dan hal-hal negatif ini sudah turun menurun diajarkan oleh senior mereka.
Kebanyakan dari mereka orang tuanya tidak mengetahui perilaku anaknya disekolah, akan tetapi beberapa dari mereka orang tuanya mengetahui perilaku anaknya dan membiarkannya begitu saja. Entah tidak peduli lagi atau lelah mengurus perilaku anaknya seperti itu, orang tua mereka mebiarkannya begitu saja.
Memegang sebatang rokok dengan menggunakan seragam sekolah seperti hal biasa bagi mereka, para pelajar seharusnya tau bahaya merokok tetapi mereka tidak memperdulikannya sama sekali, mereka tidak membanggakan sekolah mereka dengan cara berprestasi dan pintar, mereka membanggakan sekolah mereka dengan cara yang salah seperti tawuran, mereka merasa bangga dan senang jika sekolahnya menang tawuran dari sekolah lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H