Hey rakyat semua siap siaplah kalian. Sebabnya harga BBM akan kami naikan. Â Tidak bisa tidak. Â Harus ! Â Demikian kira kira bewara yang disampaikan setidaknya oleh 3 ponggawa negeri tentang rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak terutama jenis pertalite (Ron 90). Mereka adalah "menteri segala urusan" Luhut Binsar Panjaitan, Menko Perekonomian Erlangga Hartarto dan menteri ESDM Arifin Tasrif. Lalu menyusul Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Â Bahkan menlu menambahkan juga gas elpiji 3 kg yang juga bakal naik.
Kenapa demikian? Karena harga minyak dunia sudah terbang ke angkasa. Ke langit biru. Harga minyak dunia tahun 2021, sudah berada diangka $124 perbarel. Naik sekitar 30,5 dari $108,8 di tahun 2020. Padahal APBN kita 2022 hanya memasang asumsi $63. Itupun naik dari $60 di APBN 2021.
Kenaikan terutama jenis pretalite (Ron90) tidak bisa dihindari agar subsidi APBN tidak membengkak. Subsidi APBN untuk BBM tahun lalu, kata Sri Mulyani, mencapai Rp.142 trilyun. Peretalite itu subsidinya mencapai Rp.4.500.- per liter.
Tidak ada jalan lain, kata para menteri, kecuali menaikan harga BBM. Apapun resikonya.
Peduli amat, mau protes silahkan, mau demo silahkan. Berteriak teriak  di panas terik sampai urat leher putuspun sok bae lah. Emang gua pikirin ?
Nah kalau sudah begini biasanya rakyatlah yang menyerah. Menyerah atau mengalah sama sama saja sami mawon just the same. "Kumaha ni dibendo". "Apaboleh buntet".
Maka agar tetap semangat, agar tidak frustasi marilah kita bersama sama menyanyikan lagu Naik ke puncak gunung. Plesetkan sedikit biar asik.
"Naik naik ke puncak gunung tinggi tinggi sekali. Kalau tidak, nanti pak Binsar gusaaarrr, gusarrr.
Hehehe.- ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H