Ayahnya yang petani hanya berusaha keras menyekolahkan Muammar yang terlahir dengan nama Muammar Muhammad Abu al Minyar Khadafi sampai tingkat sekolah lanjutan. Tahun kelahirannya juga tak jelas 1940 atau 1943. Karena kemiskinan itulah orang tuanya tak punya catatan tentang kelahiran putranya itu secara pasti.Â
Setelah dewasa ia masuk Akademi Militer Kerajaan. Untuk diketahui, Libya lahir sebagai negara monarki setelah perang dunia ke 2 tahun 1951. Sekutu Inggris dan Perancis sebagai pemenang perang memberikan kemerdekaan kepada Libya dengan penunjukan Idris sebagai raja yang pertama.Â
Sebagai perwira muda Khadafi mendirikan kelompok perwira merdeka. Itu adalah kumpulan tentara tentara muda revolusioner yang anti kerajaan. Bentuk monarki itu dimata mereka adalah feodalisme yang menindas rakyat, hidup mewah dan berfoya foya. Juga koruptif. Maka ketika raja Idris sedang berobat di Turki, tahun 1969, Khadafi dan kawan-kawan di kelompok perwira merdeka itu melancarkan kudeta. Khadafi menjadi ketua Dewan Revolusi Republik Arab Libya antara tahun 1969-1971.Â
Kemudian menjadi Pemimpin dan penuntun revolusi Jamariyah (Negara Rakyat ) Arab Libya sampai akhir kekuasaannya tahun 2011. Pada awalnya, yang dilakukan Khadafi sangat baik dan berpihak pada rakyat.Â
Dalam bidang ekonomi ia ambil alih perusahaan minyak asing seperti British Petroleum. Lalu didirikan perusahaan minyak nasional (National Oil Company). Dengan begitu semua keuntungan jatuh ke tangan rakyat. Ia juga nego harga dengan para pembeli minyak di pasar global. Menyadari Libya sangat ketinggalan di bidang pendidikan dan kesehatan, ia buka sekokah dan layanan kesehatan gratis.Â
Menurut Neyman institute, dari 4 juta penduduk Libya waktu itu (1969), hanya 250 ribu orang yang bisa baca tulis. Ia juga bangun infrastruktur. Salah satu yang fenomenal membangun sungai buatan melintasi negaranya sepanjang 2.800 km. Karenanya pertanian menjadi subur dan Libya terkenal penghasil buah-buahan terbesar di Arab dan Afrika.Â
Harga bensin hanya Rp.1.500,- Ia juga berpihak dan dekat dengan negara Islam seperti Mesir. Ia sangat mengagumi pemimpin Mesir Gamal Abd. Nazer. Ia juga mendukung emansipasi wanita dengan berdirinya Liga Wanita Libya tahun 1971.Â
Ia juga berani dan berhasil mengusir orang Italia yang sempat menjajah bertahun tahun sebelum perang dunia ke dua. Pada akhir kepemimpinannya, Libya sudah termasuk negara maju di kawasan Arab Afrika. Indek prestasi manusia tertinggi di Afrika. Tapi sebaik baik manusia pasti ada kurang dan lebih.Â
Pada dasa warsa kedua mulai terjadi silang kata antara pemimpin revolusi itu dengan rakyatnya. Khadafi mulai bertindak galak kepada para penentangnya. Mereka ditangkapi dan dihukum mati didepan publik. Ia juga melancarkan manipesto politik dengan buku hijaunya.Â
Hubungan dengan luar terutama negara anggota Nato dan Amerika sangat buruk. Dia di anggap menjadi pendukung terorisme internasional.Â
Ronald Reagan menyebutnya sebagai orang gila. Selain itu di dalam negeri mulai terjadi nepotisme dan korupsi. Gremet rakyat mulai terjadi setelah terbentuk Dewan Transisi Nasional. Kelompok ini dipimpin Mustafa Abd al Jalil, mulai berontak awal tahun 2011 di timur Libya. Mereka dengan mudah mendapat dukungan Nato dan Amerika.Â