Ada dua hal yang membulat hari-hari ini saya merasa  gembira. Kata pujangga mah berbunga bunga gitu.
Pertama, saya melihat ada semangat yang sedang menyala dari teman teman  adik-adik saya di Presidium Tasik Selatan. Hari Selasa 15 Juni, mereka akan berangkat rame-rame ke Singaparna. Di ibu kota kabupaten itu, mereka akan menjemput semacam salinan Surat Keputusan Bersama Bupati dan Ketua DPRD Tasikmalaya. SKB tak lain adalah dukungan kedua lembaga birokrasi pada upaya pembentukan kabupaten Tasik Selatan. Sudah 10 tahun lebih mereka berjuang untuk cita-cita itu. Saya menyertai mereka dengan doa karena tak bisa menyertai, karena faktor kesehatan.
Kegembiraan kedua adalan kemarin saya mmbaca berita tentang proses pembuatan rancangan Peraturan Presiden tentang pengembangan Jawa Barat bagian  Selatan.
Kedua hal itu, dulu ketika saya masih muda dan sehat ikut berjuang juga. Minimal melalui tulisan2 di media.
Antara pembentukan otonomi baru dengan pengembangan ekonomi wilayah tak dapat dipisahkan. Otonomi sendiri tujuannya untuk ekonomi dan kesejahteraan.
Dengan Prespres itu pula Jawa Barat bagian Selatan diharapkan  akan lebih berkembang secara ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.  Perpres itu memiki otoritas berlebih secara legalitas hukum. Dan juga kemampuan anggaran.
Menuruct berita itu, prosesnya sekarang sudah pada tahap penyelesaian perencanaan oleh Pemkab dan Pemprop. Hasil ini segera diserahkan kepada tim Perpres yang dikomandoi Kemenko Maritim dan Investasi. Awal Juni ini setelah diverifikasi tim,  rancangan Perpres itu akan  diserahkan ke tim level Menteri terkait. Habis itu akan disodorkan untuk diteken Presiden. Jadilah itu barang.
Konon ada 78 proyek infrakstruktur yang akan dibangun di JBS. Selain jalan lintas tengah selatan dan jalan kereta api selatan ada juga  beberapa mega proyek.
Antara lain di Sukabumi akan dibangun bandara Cikembar, jalan lingkar Pelabuhan Ratu, pengembangan pelabuhan ikan bagi 600 nelayan korban sedimentasi pesisir dan penataan destinasi wisata geyser Cisolok.
Menurut Asisten Bidang Pengembangan Wilayah Komenko Maritim, Joko Hartoyo, bandara Cikembar selain untuk angkutan orang, juga disiapkan untuk angkutan cargo mengingat hasil ikan di laut selatan berpotensi ekspor.
Di Garut akan dibangun pelabuhan ikan  serta galangan kapal di Santolo. Di Tasikmalaya Industri Udang Manave. Dan di Pangandaran akan dibangun industri pengolahan sampah. Sebagai kota pariwisata,  Pangandaran perlu menata sampah dengan baik dan sekaligus memberi nilai ekonomis.