Wartawan Hebat :
BUNG TOMO , MERDEKA ATAU MATI
ALLAHU AKBAR !!!
Kebanyakan orang mengenal sosok yang satu ini sebagai seorang pahlawan. Seorang yang mampu menggelorakan semangat kebangsaan. Mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang baru dikumandangkan 3 bulan sebelumnya. Berperang melawan tentara sekutu yang datang  mengawal kembalinya pemerintahan kolonial Belanda, adalah pilihan hidup dan mati.
Karena itu Bung Tomo tandang sebagai komandan perang dengan teriakan heroik "MERDEKA atau MATI
disertai pekik ALLAHU AKBAR benar2 berhasil membakar semangat tempur arek arek Suroboyo . Kenapa ada pekik ALLAHU AKBAR ?
Bung Tomo tahu diantara ribuan pemuda yang siap tempur hanya dengan bambu runcing adalah santri-santri yang datang dari berbagai pondok pesantren. Mereka itu baru saja dibekali semangat jihad yang dedikritkan tanggal 22 Oktober 1945 di pondok pesantren Tebuireng Jombang dibawah pimpinan KH Askyari. Berperang melawan penjajahan itu wajib hukumnya.
Religiusme yang dipadu dengan semangat nasionalisme merupakan kekuatan tiada tara. Hasilnya, tentara sekutu dibawah pimpinan Brigadir Jendral Malaby, kocar kacir. Bahkan sang jendral sendiri mati di medan perang.
Mungkin tidak banyak orang tahu bahwa sebelumnya dia adalah seorang wartawan.
Pekerjaan ini digelutinya setelah ia menyelesaikan pendidikan MULO, (SMP dijaman kolonial Belanda)
Ia tidak lantas meneruskan ke tingkat SLA atau HBS.