Mohon tunggu...
Dedi Setiansah
Dedi Setiansah Mohon Tunggu... Advisory Hukum -

Bercita-cita menjadi ghostwriter. Follow me: @bebekstruxxx

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fasilitator Handal Kaum Petani

19 Januari 2016   17:13 Diperbarui: 19 Januari 2016   17:13 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta, 19 Januari 2016 – Handoko Wibowo terpilih sebagai peraih Yap Thiam Hien Award 2015 oleh Dewan Juri yang terdiri dari Dr. Todung Mulya Lubis (Ketua Yayasan Yap Thiam Hien), Dr. Makarim Wibisono (mantan Duta Besar/ Wakil Tetap RI untuk PBB di Jenewa), Prof. DR. Siti Musdah Mulia, M.A., APU (Dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Clara Joewono, MA (Pendiri CSIS), dan Yosep Adi Prasetyo (Dewan Pers) dan pada Sidang Dewan Juri yang dilaksanakan tanggal 27 November 2015 yang lalu.

Yap Thiam Hien Award tahun 2015 ini diberikan kepada Handoko Wibowo dikarenakan pengabdiannya sebagai seorang aktivis dan pendamping petani dan buruh dari Batang, Jawa Tengah yang telah berjuang puluhan tahun untuk mendampingi korban-korban konflik pertanahan. Saat ini, Handoko tengah merencanakan untuk memfasilitasi ribuan petani Batang dalam komunitas yang kelak disebut Omah Tani.

Proses penentuan peraih Yap Thiam Hien Award 2015 diawali dengan mengumpulkan kandidat yang dihimpun dari masyarakat luas.  Handoko merupakan salah satu kandidat dari 22 nama kandidat yang dikirimkan kepada Dewan Juri.  Alasan pokok Dewan Juri memilih Handoko Wibowo karena perjuangannya telah membawa manfaat bagi ribuan orang.

Aktivismenya telah menjadi hubungan untuk petani, buruh, dan kaum marjinal lainnya. Kegigihan yang dihasilkan tak hanya dari Jawa Tengah bahkan dari luar Jawa yang terlibat langsung. Dalam perhelatan kegiatan yang diinisiasi oleh Handoko dipastikan adanya tukar pengalaman, pendidikan politik, dan peningkatan kapasitas lainnya. Kader-kadernya telah menyebar baik di arus eksekutif maupun legislatif di pemerintahan lokal.

Figurnya kharismatik dan pengaruhnya pada massa tidak diragukan lagi. Pada masa pemerintahan tahun 2001-2004, Presiden Megawati menyempatkan berkunjung ke Omah Tani, yang didirikan Handoko, untuk berdialog dan mendapatkan dukungan. Hingga sampai saat ini Handoko belum mendapatkan penghargaan, meskipun sudah cukup cakap. Ini menjadi tambahan dan faktor strategis untuk Yap Thiam Hien Award, yaitu untuk memunculkan figur-figur “baru” untuk membawa perubahan bagi penegakan kemanusiaan dan penyediaan akses keadilan.

Disamping kepiawaian Handoko yang memiliki basic sebagai mantan pengacara jalur dialog, anti-kekerasan, dan keadilan ditempuhnya untuk dapat membebaskan konflik distribusi tanah yang melibatkan Perhutani sejak tahun 1965 hingga kesepakatan tahun 2007 buah dari dialog yang cukup panjang tersebut, tanah tersebut kini dapat dipercayakan kembali kepada para petani.

Untuk itu, apabila anda ingin mengenal sosok Handoko lebih jauh bisa langsung datang di malam Penganugerahan yang diinisiasi langsung oleh Yayasan Yap Thiam Hien yang akan diadakan pada Rabu, 20 Januari 2016 di Auditorium MUSEUM NASIONAL INDONESIA mulai pukul 18.00-21.00 WIB. Malam penganugerahaan ini terbuka untuk umum.

[caption caption="YapThiamHienAward"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun