Mohon tunggu...
Dedi Apriliyanto
Dedi Apriliyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Masa muda akan menjadi aset terhebatmu jika kamu menggunakan waktu mudamu dengan melakukan berbagai hal yang bermanfaat untuk masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Edukasi atau Pendidikan Politik Penting bagi Anak Muda?

29 Desember 2023   21:51 Diperbarui: 29 Desember 2023   21:51 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Mendorong Partisipasi Demokratis

Dengan pemahaman yang baik tentang sistem politik, anak muda lebih mungkin terlibat secara aktif dalam proses demokrasi. Mereka dapat memahami pentingnya memberikan suara, berpartisipasi dalam aktivitas politik, dan menyuarakan pendapat mereka.

4. Mengatasi Persepsi Negatif terhadap Politik

Pendidikan politik membantu merombak persepsi negatif terhadap politik yang mungkin dimiliki anak muda. Mereka belajar bahwa politik bukan hanya tentang skandal atau janji-janji kosong, tetapi juga tentang pembangunan masyarakat dan penyelesaian masalah.

5. Memahami Hak dan Tanggung Jawab Kewarganegaraan

Anak muda belajar tentang hak dan tanggung jawab mereka sebagai warga negara. Pendidikan politik membantu mereka menyadari bahwa partisipasi aktif dalam proses politik adalah salah satu cara untuk melaksanakan hak dan tanggung jawab tersebut.

6. Menghindari Manipulasi Politik

Dengan pengetahuan politik yang memadai, anak muda lebih mampu mengidentifikasi dan menghindari manipulasi politik. Mereka menjadi lebih kritis terhadap informasi yang diterima dan dapat mengambil keputusan berdasarkan pemahaman yang lebih mendalam.

7. Persiapan untuk Kepemimpinan

Pendidikan politik membantu membentuk karakter kepemimpinan. Anak muda yang teredukasi politik memiliki peluang lebih besar untuk menjadi pemimpin yang peduli, beretika, dan bertanggung jawab di masyarakat.

8. Membangun Pemahaman Global

Pendidikan politik juga membantu anak muda memahami peran Indonesia dalam konteks global. Mereka menjadi lebih sadar terhadap isu-isu internasional dan dampaknya terhadap negara mereka. Pendidikan politik bagi anak muda bukan hanya tentang memberikan informasi, tetapi juga membentuk sikap, nilai, dan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi secara efektif dalam kehidupan politik dan sosial.

Kapan anak muda akan memiliki pengalaman jika tidak diberi kesempatan? Analoginya seperti seorang fresh graduate yang gigih mencari pekerjaan namun selalu ditolak karena kurang pengalaman. Jika semua bidang mengadopsi pendekatan serupa, kapan orang-orang yang baru keluar dari zona nyaman akan memiliki peluang untuk mencoba hal baru?

Sangat disayangkan bahwa, seharusnya, anak muda diberikan pendidikan politik untuk mendukung kebutuhan zaman di masa depan. Menarik untuk dicatat bahwa dalam pemilu mendatang, KPU RI mencatat bahwa 52 persen suara berasal dari pemilih muda. Persentase pemilih usia 17-30 tahun mencapai 31,23 persen, suatu angka yang signifikan dan memiliki dampak yang besar.

Pertimbangkan, jika dari persentase tersebut, sebagian besar anak muda memilih untuk tidak memberikan suara karena kurangnya pendidikan dan masih memandang dunia politik sebagai tempat yang penuh tipu daya dengan janji manis dari pemerintah. Kemungkinan besar, jika situasi tersebut terjadi, efektivitas suara dalam menentukan calon terpilih dapat dipertanyakan.

Pentingnya mendidik anak muda dalam politik sejak usia dini menjadi semakin nyata. Tujuannya adalah mengubah persepsi negatif terhadap politik, terutama di kalangan pemilih pemula. Anak muda, bahkan yang baru berusia 17 tahun, yang termasuk dalam kategori pemilih pemula, seharusnya diajari untuk berpartisipasi dalam urusan politik.

Menghilangkan pandangan buruk terhadap politik, terutama di kalangan pemilih pemula, harus menjadi prioritas utama sebagai alasan mengajarkan anak muda tentang politik. Ketidakberdayaan anak muda dalam mendapatkan kesempatan berpolitik mengakibatkan beberapa dari mereka menyuarakan pendapatnya secara bebas, terkadang dengan cara yang tidak tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun