Hak Tetangga Dalam Islam (Kitab Tanbihul Ghafilin) Karya Abul-Laits Assamarqandi Â
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Saudaraku Fillah alhamdulillah  penulis   sudah  selesai membaca  Dua  Kitab  Tanbihul Ghafilin Jilid  1 dan Jilid 2  yang ditulis  oleh  Al Faqih Imam Abul-Laits Assamarqandi ,  dalam kesempatan  ini  membahas  berkaitan  dengan  Hak Tetangga Dalam Islam.  Tetangga adalah orang yang paling dekat rumahnya dengan kita, dalam Agama Islam tetangga memiliki hak-hak tertentu sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits Rasulullah SAW.
Al Faqih Imam Abul-Laits Assamarqandi  telah menjelaskan didalam  Kitab Tanbihul Ghafilin (Peringatan Bagi Yang Lupa)  Bab : Hak Tetangga.
Abul-Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Alhasan Al-Bashri berkata Rasulullah s.a.w. bertanya: "Apakah hak tetangganya?" Jawab Rasulullah s.a.w.: "Jika hutang kau hutangi, jika mengundang kau datang, jika sakit kau ziarahi, jika minta tolong kau tolong, jika tertimpa bala kau hibur, jika mendapat keuntungan kesenangan kau beri selamat, jika mati kau hantar jenazahnya, jika pergi kau jagakan rumah dan anak-anaknya dan jangan kau menggangunya dengan bau masakanmu kecuali jika memberikan hidayah dari masakan itu kepadanya." Dilain riwayat ada tambahan iaitu: "Dan jangan meninggalkan bangunan atas bagunannya kecuali dengan kerelaan hatinya."
Abu Hurairah r.a. berkata Rasulullah s.a.w. bersabda: "Jibril selalu berpesan kepadaku supaya baik dengan tetangga sehingga saya kira kemungkinan itu akan diberi hak waris."
Abu Hurairah r.a. berkata Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ya Abuhurairah, jadilah engkau seorang yang warak (menjauhi dari yang syubhat) nescaya kau akan menjadi manusia yang sangat ibadat dan jadilah orang yang qana'ah (suka menerima/ terima apa adanya) supaya kau menjadi manusia yang sangat bersyukur dan sukalah kepada sesama manusia apa yang kau suka untuk dirimu sendiri nescaya kau menjadi mukmin benar-benar dan perbaikilah hubungan dengan tetanggamu nescaya kau menjadi orang muslim yang benar-benar dan kurangilah tertawamu kerana banyak tertawa itu mematikan hati."
Allah Swt. berfirman  yang artinya : "Hendaklah kau menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apapun dan kepada kedua ibubapamu harus kamu bakti taat dan membantu, juga kepada kerabat dan anak yatim dan orang miskin dan tetangga yang sekerabat dan tetangga orang lain (bukan kerabat) dan teman dalam perjalanan dan orang rantau." (Surah An nisa ayat 36)
 Rasulullah s.a.w. bersabda: " Tetangga itu ada Tiga Macam iaitu : yang mempunyai Tiga hak dan yang mempunyai Dua hak dan yang mempunyai satu hak: