Jika dihitung, jumlah permainan tradisional Indonesia bisa mencapai puluhan bahkan ratusan atau mungkin juga ribuan. Dari beraneka ragamnya permainan tradisional tersebut, Â salah satu yang paling popular adalah engklek.Â
Engklek dimainkan hampir seluruh anak-anak indonesia. Itu dibuktikan dengan ditemukannya permainan tradisional mirip engklek di seluruh nusantara, walaupun dengan nama berbeda - beda. Misanya di Jawa Barat disebut pecle, gerdik di Banyuwangi, deprok di betawi, gala asin di Kalimantan dan lain sebagainya.
Bicara sejarah tidak diketahui pasti siapa penemu permainan tersebut, sebab tidak ada bukti otentik tentang nya.Â
Melansir kumparan, Â ada dua referensi yang bisa dijadikan rujukan tentang asal usul engklek, rujukan pertama mengatakan bahwa permainan engklek dikenalkan pertama kali oleh Belanda saat menjajah Indonesia.
Permainan ini mulanya dimainkan oleh anak - Â anak dari keluarga belanda, kemudian setelah merdeka permainan ini masih bertahan dan dimainkan oleh anak indonesia. Â
Kala itu permainan ini dinamai zondaag maandag, dan akhirnya nama itu diadopsi dan diserap dalah bahasa setempat menjadi sunda manda.
Pendapat lain mengatakan bahwa permainan ini serupa dengan scotch hop, permainan yang dimainkan oleh anak anak romawi abad 27 SM hingga abad 15.Â
Dilansir dari theasianparent catatan historis pertama yang menjelaskan engklek ada dalam sebuah buku dengan judul book of games yang disusun oleh wilughby antara tahun 1635 dan 1672.
Manuskrip tersebut menyatakan bahwa anak anak bermain dengan sepotong ubin atau timah kecil diatas bidang datar ynag digambar dengan bentuk lonjong seperti papan.
Di indonesia sendiri, permainan ini dimainkan dnegan cara melompat dengan satu kaki pada bidang datar yang telah diberi garis kotak -- kotak kemudian kotak tersebut dilompati satu persatu.Permainan ini harus dimainkan minimal dua orang, lebih seru jika lebih banyak dan akan dimainkan secara bergantian.Â
Masing masing pemain harus mempunyai sebuah alat pelempar yang disebut "Gaco" (jagoan).Â
Gaco ini bisa beruupa potongan genteng, ubin, cangkang kerang maupun batu.Permainan engklek memang sederhana, namun ada manfaat yang bisa di ambil dari memainkannnya anatara lain kemampuan fisik meningkat karena dalam permainnya diharuskan untuk melompat, melatih kejujuran dengan aturan aturan yang berlaku saat bermain, mengasah kemampuan bersosialisaisi dan menjalin keakraban dengan orang lain bahkan bisa melatih kecerdasan karena harus mengatur strategi untuk bisa menang.
Namun sayangnya, permainan engklek saat ini sudah jarang dimainkan oleh anak anak, gempuran digitalisasi menyebabkan anak anak saat ini lebih memilih bermain dengan gadget dan jarang keluar rumah. Tapi semoga saja kedepannya permainan ini popular kembali dan banyak dimainkan lagi oleh anak anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H