Nah, karena klaim dua ayat Eksklusif di atas, maka setiap orang yang mengaku murid Yesus atau Kristen adalah wajib mengimani satu-satunya cara dan jalan keselamatan atau satu-satunya cara/jalan menuju Surga Sungguh-sungguh hanya lewat YESUS saja. Dengan kata lain di luar Yesus tidak ada Jalan Keselamatan, Di luar Yesus tidak ada Jalan/Cara menuju Surga. Demikianlah seseorang bisa disebut Kristen/murid Yesus.
Sekiranya ada orang Kristen atau murid Yesus yang mengaku di luar YESUS ada jalan keselamatan atau jalan keselamatan bukan hanya lewat Yesus dapat dipastikan dia bukanlah murid Yesus atau seorang Kristen.
Apakah dengan demikian orang Kristen sombong? Tentu tidak karena memang Kitab Suci mengajarkan demikian.
Siapa pun Anda, apapun agama atau keyakinan Anda, jika Anda meyakini sungguh bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan menuju Allah, atau Yesus adalah satu-satunya Jalan Keselamatan atau Yesus adalah satu-satunya Jalan Menuju Surga atau YESUS adalah satu-satunya Tuhan dan Juruselamat Dunia (Yoh 4:42, Filipi 3:20, I Tim 4:10, II Tim 1:10, Titus 1:4, 2:10, 13, II Petrus 1:11, II Petrus 3:18, Yudas 1:25, dll), maka Anda pastilah orang Kristen/murid YESUS. Dan Anda pasti SELAMAT (Ada Jaminan Kekal bagi Anda Pasti ke Surga).
Sekiranya tidak ada klaim Eksklusif dari Kitab Suci tentang Keunikan Yesus sebagai Satu-satunya Jalan Keselamatan atau Satu-satunya Jalan Menuju Surga, maka Anda atau siapapun boleh bebas memilih agama atau keyakinan apapun. Atau sekiranya di Alkitab mengatakan ada banyak jalan menuju Surga atau ada banyak jalan untuk sampai pada Allah, maka Anda atau siapapun tidak perlu harus memilih Yesus atau tidak perlu menjadi Kristen/murid Yesus.
Namun jelas Kitab Suci menolak semua kemungkinan ini. Tinggal kita mau mengamini dan mengimani ataukah kita menolaknya. Pilihan ada di tangan anda dan saya selaku manusia yang punya kehendak bebas, percaya atau menolak? Tuhan Yesus bukan Allah yang Otoriter kayak Diktator Hitler, Musolini, dan lain-lain yang suka memaksa orang harus percaya, harus terima diri-Nya sebagai Satu-satunya jalan. Anda dan saya bukan Robot sehingga harus manut mutlak seperti apa maunya si Pencipta robot. Jadi pilihan tetap ada di tangan Anda dan saya selaku manusia yang punya kehendak bebas.
Apakah masuk surga ditentukan oleh amal bakti atau perbuatan baik kita kepada Allah? Kitab Suci dengan jelas membantah hal ini dalam Titus 3:4-8
3:4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
3:6 yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita,
3:7 supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.
3:8 Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menguatkannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia.
Jadi sangat jelas Kitab Suci menyatakan Keselamatan dan Surga tidak kita peroleh karena usaha kita yaitu mengerjakan semua hal-hal yang baik dan benar (amal ibadah yang saleh), namun KESELAMATAN atau SURGA itu sungguh-sungguh ANUGERAH (Pemberian Cuma-Cuma) dari ALLAH semata, tidak ditambah dengan PERBUATAN AMAL ibadah. Amal Ibadah itu hanya menyatakan bahwa Anda sudah memperoleh Anugerah Allah dan membuktikan bahwa Anda sudah diselamatkan atau anda sungguh Orang Percaya/murid Yesus/Kristen. Amal Ibadah yang orang Kristen lakukan bukanlah syarat agar dia bisa masuk surga atau agar dia bisa diselamatkan Allah.
Namun itu bukti dia sudah diselamatkan dan menerima ANUGERAH KESELAMATAN Allah secara Cuma-cuma melalui Penebusan yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus Kristus. Jadi amal ibadah/perbuatan baik selain sebagai BUKTI sudah diselamatkan adalah juga berbicara mengenai upah/pahala/hadiah yang akan diterima selama di dunia (Berkat Tuhan di dunia) atau setelah di Surga nanti (Berkat Tuhan di Surga berupa mahkota atau jabatan/posisi, dan lain-lain, yang jelas jauh dari ”Surga yang bersifat hedonisme”).
Mengapa harus Yesus? Karena memang tidak ada JALAN/CARA LAIN yang olehnya kita beroleh SELAMAT. Demikianlah hal yang dapat saya sampaikan selaku seorang yang mengaku murid Yesus/orang Kristen.
Dede Wijaya, penulis buku PESONA ALKITAB