Mohon tunggu...
dede wijaya
dede wijaya Mohon Tunggu... -

Penulis buku PESONA ALKITAB

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengapa Israel Tidak Menggunakan Kuda?

15 Februari 2010   14:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:55 1554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bangsa-bangsa hanya dapat membeli kuda-kuda perang Mesir jika
mereka bersedia membuat suatu perjanjian pertahanan dengan Mesir. Jadi,
jika Israel membeli kuda dari Mesir, ia akan terjerat dalam
persekutuan-persekutuan asing dan tidak mengandalkan kuasa Allah yang
mampu menyelamatkannya.

Alasan lain yaitu agar mereka sadar bahwa kemenangan atas musuh yang lebih kuat diperoleh melalui kuasa supranatural Allah mereka. Israel adalah suatu bangsa yang memiliki para tentara yang gagah berani dan telah memenangkan pertempuran-pertempuran dahsyat melawan bangsa-bangsa lain penyembah berhala yang berjumlah amat banyak dengan pertolongan kuasa Allah yang supranatural. Bila mereka mengakui kemenangan berbagai peperangan itu terjadi karena campur tangan Allah yang ajaib, maka Tuhanlah yang dimuliakan.

Dengan melarang Israel membeli dan menggunakan kuda, Allah memastikan bahwa Israel hanya melakukan pertempuran-pertempuran defensif untuk melindungi teritorial Tanah Suci yang Tuhan karuniakan bagi mereka. Andaikata tentara-tentara Israel yang agresif memiliki kuda-kuda yang memungkinkan mereka bepergian dengan mudah, mereka bisa tergoda menggunakannya untuk peningkatan mobilitas mereka dan kereta-kereta perang untuk menaklukkan daerah-daerah dan bangsa-bangsa asing yang terletak jauh dari perbatasan Tanah Perjanjian (Kanaan).

Kesesuaian bahwa bangsa Israel tidak pernah menggunakan kuda dalam sekian banyak peperangannya sampai murtadnya mereka bersamaan dengan pemerintahan Raja Salomo, tanpa penulis-penulisnya pernah menerangkan motif mereka, memberikan suatu indikasi yang kuat bahwa kisah ini benar dan akurat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun