Pelajaran matematika memang menyenangkan bagi yang menyukainya. Penuh dengan logika dan jawabannya selalu pasti. Jika jawabannya A, maka harus A. Tak boleh jadi B atau bahkan jadi Z. Meskipun prosesnya berbeda, dengan cara-cara yang berbeda bahkan ada yang lebih kreatif menyederhanakan pengerjaannya. (Maaf, koreksi jika salah!)
Meski demikian, tak sedikit murid yang tidak menyukai pelajaran matematika. Bikin pusing saja katanya. Harus menghitung ini menghitung itu. Padahal, dalam kehidupan sehari-hari pelajaran matematika ini sangat diperlukan seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Nah, sedikit berbagi cerita. Sebelum memulai pelajaran matematika, Pade mencoba terlebih dahulu melakukan sebuah permainan. Sebut saja permainanya adalah permainan Suit jari. Namun, berbeda dengan suit biasanya seperti kertas, gunting, batu atau suit yang dikenal suten yang mengumpamakan ibu jari sebagai gajah, telunjuk sebagai manusia, dan kelingking sebagai semut.
Permainan Suit jari yang Pade lakukan adalah untuk menghitung hasil perkaliannya. Misalnya, murid A jarinya 2 dan murid B jarinya 3. Dihitung hasilnya berapa 2 dikali 3. Dalam permainan ini siapa yang cepat, dia yang menang.Â
Selain permainan Suit jari ini Pade lakukan untuk melatih konsentrasi dengan menjawab lebih cepat hasilnya. Ada pendidikan karakter yang diterapkan, yakni kejujuran. Mengapa kejujuran? Karena, ketika menjawab biasanya hampir bersamaan. Waktunya beda sedikit. Nah, harus jujur jika memang sedikit terlambat dari temannya.Â
Adapun langkah-langkah permainan Suit jari yang Pade lakukan adalah sebagai berikut.
1. Membagi murid secara berpasangan
Karena jumlah murid di kelas Pade ada 14 orang. Maka, semuanya menjadi 7 pasang.
2. Memberi contoh terlebih dahulu
Sebelum memulai, pemberian contoh ini penting. Agar semua murid yang telah dipasangkan memahami dengan baik aturan dan cara bermainnya.