Harapan pemerintah untuk meningkatkan sarana dan prasarana dibidang pendidikan sangatlah besar, ini terbukti dari besarnya anggaran dari APBN untuk bidang pendidikan. Namun fakta di lapangan masih banyak dijumpai sekolah-sekolah yang sebenarnya tidak layak untuk dijadikan tempat belajar mengajar bahkan karena sudah lama tidak ada perbaikan, gedung sekolah ambruk dengan sendirinya.
Hal ini dialami oleh Sekolah Dasar Negeri Sukagalih II Desa Sukagalih Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur Jawa Barat pada hari Senin, 2 April 2012 yang lalu dimana bangunan sekolah ambruk dikarenakan sudah lama tidak adanya perbaikan.
Pada tahun 2007 sekolah ini direhab melalui Dana Alokasi Umum (DAU) untuk 3 ruang belajar sebesar Rp 87.000.000,- sampai saat ini tidak ada perbaikan. Sekolah yang memiliki siswa sebanyak 201 dan tenaga pengajar sebanyak 8 orang yang terdiri dari tenaga honorer/sukwan 4 orang dan PNS 4 orang tersebut ambruk sekitar jam 6.30 WIB, untunglah siswa belum banyak yang datang sehingga korban jiwa dapat dihindari. Pada saat kejadian juga ada 3 orang siswa yang sedang bermain disekitar dinding yang runtuh namun pada waktu tembok akan runtuh ada seorang warga yang bernama Oheh menyuruh agar anak-anak tersebut cepat menjauh dari tembok yang akan runtuh.
H.Hapidin selaku Kepala Sekolah didampingi oleh Baban Sobandi sebagai Penilik TK-SD Kecamatan Takokak mengungkapkan bahwa mereka sangat berharap secepatnya untuk membantu kembali ruang kelas demi kelancaran proses belajar mengajar, dan saat ini pihaknya sudah berkonsultasi dengan pihak pemerintahan desa untuk mengijinkan anak-anak sekolah menempati aula desa sebagai tempat belajar sementara sebelum adanya bantuan untuk membangun sekolah yang ambruk tersebut.
Saksi mata yang ada disekitar sekolah tersebut Ibu Holis yang mana memiliki warung disamoing sekolah mengungkapkan bahwa malamnya terdengar suara gemuruh dan batu batuan yang jatuh dari atap sekolah dan pada pagi harinya terdengar suara gemuruh seperti suara kapal jatuh,katanya.
Sebenarnya sejak gempa bumi tasikmalaya yang lalu, bangunan sekolah ini sudah retak namun tak ada perhatian maupun perbaikan sehingga terjadilah peristiwa tersebut.
Sampai berita ini diturunkan belum ada pihak-pihak terkait yang memberikan bantuan untuk membangun kembali sekolah tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H